Suku Bunga BI Repo Rate Turun, Perbaiki Ekonomi atau Tahan Perlambatan
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Core Piter Abdullah menilai penurunan suku bunga yang dilakukan Bank Indonesia (BI) bisa memperbaiki pertumbuhan ekonomi yang saat ini tertekan. Adapun Bank Indonesia (BI) telah menuurunkan suku bunganya mencapai 4,5%z
"Penurunan suku bunga ini membuat BI mensupport pertumbuhan ekonomi atau setidaknya menahan perlambatan ekonomi," ujar Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (19/3/2020).
Dia melanjutkan dari sisi nilai tukar, penurunan suku bunga justru tidak kondusif. Pasalnya penurunan suku bunga tidak membantu aliran modal asing yang cukup deras.
"Saya yakin BI memahami bahwa suku bunga tidak banyak membantu masuknya aliran modal di tengah kepanikan investor global. Itu sebabnya BI tetap menurunkan suku bunga walaupun rupiah sedang tertekan melemah," jelasnya
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing menurun dipicu ketidakpastian dampak COVID-19. Aliran modal asing yang masuk ke Tanah Air hingga 17 Maret 2020 hanya mencapai USD360 juta, turun drastis dari posisi akhir Februari 2019 sebesar USD5,1 miliar akibat derasnya aliran modal asing yang keluar di tengah pandemi corona.
"Penurunan suku bunga ini membuat BI mensupport pertumbuhan ekonomi atau setidaknya menahan perlambatan ekonomi," ujar Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (19/3/2020).
Dia melanjutkan dari sisi nilai tukar, penurunan suku bunga justru tidak kondusif. Pasalnya penurunan suku bunga tidak membantu aliran modal asing yang cukup deras.
"Saya yakin BI memahami bahwa suku bunga tidak banyak membantu masuknya aliran modal di tengah kepanikan investor global. Itu sebabnya BI tetap menurunkan suku bunga walaupun rupiah sedang tertekan melemah," jelasnya
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing menurun dipicu ketidakpastian dampak COVID-19. Aliran modal asing yang masuk ke Tanah Air hingga 17 Maret 2020 hanya mencapai USD360 juta, turun drastis dari posisi akhir Februari 2019 sebesar USD5,1 miliar akibat derasnya aliran modal asing yang keluar di tengah pandemi corona.
(akr)