PLN Raih 7 Penghargaan IGA AWARDS 2020
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) mengukir prestasi di ranah Corporate Social Responsibility (CSR). Melalui ajang Indonesia Green Awards (IGA) 2020 yang diselenggarakan oleh The La Tofi School of CSR, PLN menerima 7 penghargaan untuk kategori Rekayasa Teknologi dalam menghemat energi/Penggunaan EBT, kategori Pengembangan Keanekaragaman Hayati, dan kategori Pengembangan Pengelolaan Terpadu.
Penghargaan IGA 2020 diserahkan langsung oleh Chairman The La Tofi School of CSR, La Tofi kepada Vice President CSR PLN Ida Zubaidah Rabu (18/3) lalu di Ballroom Aryaduta Jakarta. Chairman The La Tofi School of CSR La Tofi mengatakan IGA merupakan penghargaan yang diberikan oleh The La Tofi School of CSR kepada perusahaan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan melalui berbagai ragam kreativitas.
"Lebih dari 100 program yang terdaftar dalam Indonesia Green Awards tahun ini, luar biasa animo dari perusahaan. Yang membahagiakan adalah semakin meningkatnya jumlah program keanekaragaman hayati," ungkap La Tofi dalam siaran pers, Jumat (20/3/2020).
La Tofi menambahkan bahwa dalam penghargaan ini program CSR dinilai berdasarkan suatu proses yang kolaboratif namun membawa cerita perubahan. Sehingga para pemangku kepentingan mengetahui persis bagaimana dampak sebelum dan sesudah program dijalankan.
Salah satu program PLN yang dinobatkan menjadi The Best Program pada IGA 2020 adalah "Transformasi FABA Menjadi Rumah Layak Huni Masyarakat" yang dikembangkan oleh salah satu unit PLN, yaitu PLN Unit Induk Pembangunan Tanjung Jati B (UIK TJB) di Jepara.
PLN mengembangkan inovasi teknologi dalam penanganan sampah B3, fly ash dan bottom ash dari menjadi batako. Berbekal izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam pemanfaatan FABA pada Agustus 2019, PLTU Tanjung Jati B memanfaatkan FABA menjadi batako, paving dan beton pracetak yang digunakan untuk pembangunan rumah warga tidak mampu di sekitar pembangkit mulai September 2019.
Dalam sekali bedah rumah tipe 42, diperlukan sekitar 1.600 buah batako. Hingga saat ini, PLN TJB telah berhasil memanfaatkan sekitar 56 ton FABA dari lima rumah yang direnovasi. Semangat ini diharapkan bisa menjadi pemacu untuk pemanfaatan yang lebih luas lagi.
Zubaidah menjelaskan bahwa pemanfaatan FABA bisa menjadi material pengganti bahan baku alam seperti pasir dan tanah. Sehingga diharapkan mampu menyelamatkan jutaan ton pasir dan tanah untuk tetap berada di lokasinya dan mengurangi aktivitas penambangan galian.
"Dimulai dari satu gagasan rumah FABA sederhana di Jepara, marilah kita lanjutkan dengan cerita perubahan tentang pengelolaan lingkungan di Indonesia. Dari Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) menjadi Bahan Berguna bagi Bangsa," ucap Zubaidah.
Adapun rincian penghargaan yang diterima PLN antara lain,
I. Kategori Rekayasa Teknologi dalam Menghemat Energi/ Penggunaan Energi Baru dan Terbarukan
1. Program Terik Surya Bangkitkan Secercah Harapan Pulau Garam dari PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur
II. Kategori Pengembangan Keanekaragaman Hayati
2. Program Pelestarian Penyu Sisik sebagai Satwa Endemik Bangka Belitung dari PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung
3. Program Konservasi Penyu di Nagari Ampiang Parak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat dari PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Barat
4. Program Konservasi In Situ Bekantan Kahau (Nasalis Larvatus) PLTU Asam-Asam dari PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Kalimantan
III. Kategori Pengembangan Pengelolaan Terpadu
5. Program Transformasi FABA menjadi Rumah Layak Huni Masyarakat dari PLN Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B
6. Program Dahulu Terbuang Sekarang Peluang dari PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
7. Program Inisiasi Bank Sampah di Aceh dari PLN Unit Induk Wilayah Aceh
"Raihan penghargaan ini menjadi bukti bahwa PLN terus menjaga longkungan dengan inovasi-inovasi pada program CSR yang kolaboratif dengan lingkungan hidup," tutup Zubaidah.
IGA tahun 2020 merupakan gelaran ke-11. Pada ajang yang sama, sebelumnya PLN juga meraih 9 penghargaan pada IGA 2019, 8 penghargaan pada IGA 2018, 5 penghargaan pada IGA 2017, 5 penghargaan pada IGA 2016 dan mendapat beberapa penghargaan di pada IGA 2014 dan 2015.
Penghargaan IGA 2020 diserahkan langsung oleh Chairman The La Tofi School of CSR, La Tofi kepada Vice President CSR PLN Ida Zubaidah Rabu (18/3) lalu di Ballroom Aryaduta Jakarta. Chairman The La Tofi School of CSR La Tofi mengatakan IGA merupakan penghargaan yang diberikan oleh The La Tofi School of CSR kepada perusahaan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan melalui berbagai ragam kreativitas.
"Lebih dari 100 program yang terdaftar dalam Indonesia Green Awards tahun ini, luar biasa animo dari perusahaan. Yang membahagiakan adalah semakin meningkatnya jumlah program keanekaragaman hayati," ungkap La Tofi dalam siaran pers, Jumat (20/3/2020).
La Tofi menambahkan bahwa dalam penghargaan ini program CSR dinilai berdasarkan suatu proses yang kolaboratif namun membawa cerita perubahan. Sehingga para pemangku kepentingan mengetahui persis bagaimana dampak sebelum dan sesudah program dijalankan.
Salah satu program PLN yang dinobatkan menjadi The Best Program pada IGA 2020 adalah "Transformasi FABA Menjadi Rumah Layak Huni Masyarakat" yang dikembangkan oleh salah satu unit PLN, yaitu PLN Unit Induk Pembangunan Tanjung Jati B (UIK TJB) di Jepara.
PLN mengembangkan inovasi teknologi dalam penanganan sampah B3, fly ash dan bottom ash dari menjadi batako. Berbekal izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam pemanfaatan FABA pada Agustus 2019, PLTU Tanjung Jati B memanfaatkan FABA menjadi batako, paving dan beton pracetak yang digunakan untuk pembangunan rumah warga tidak mampu di sekitar pembangkit mulai September 2019.
Dalam sekali bedah rumah tipe 42, diperlukan sekitar 1.600 buah batako. Hingga saat ini, PLN TJB telah berhasil memanfaatkan sekitar 56 ton FABA dari lima rumah yang direnovasi. Semangat ini diharapkan bisa menjadi pemacu untuk pemanfaatan yang lebih luas lagi.
Zubaidah menjelaskan bahwa pemanfaatan FABA bisa menjadi material pengganti bahan baku alam seperti pasir dan tanah. Sehingga diharapkan mampu menyelamatkan jutaan ton pasir dan tanah untuk tetap berada di lokasinya dan mengurangi aktivitas penambangan galian.
"Dimulai dari satu gagasan rumah FABA sederhana di Jepara, marilah kita lanjutkan dengan cerita perubahan tentang pengelolaan lingkungan di Indonesia. Dari Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) menjadi Bahan Berguna bagi Bangsa," ucap Zubaidah.
Adapun rincian penghargaan yang diterima PLN antara lain,
I. Kategori Rekayasa Teknologi dalam Menghemat Energi/ Penggunaan Energi Baru dan Terbarukan
1. Program Terik Surya Bangkitkan Secercah Harapan Pulau Garam dari PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur
II. Kategori Pengembangan Keanekaragaman Hayati
2. Program Pelestarian Penyu Sisik sebagai Satwa Endemik Bangka Belitung dari PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung
3. Program Konservasi Penyu di Nagari Ampiang Parak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat dari PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Barat
4. Program Konservasi In Situ Bekantan Kahau (Nasalis Larvatus) PLTU Asam-Asam dari PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Kalimantan
III. Kategori Pengembangan Pengelolaan Terpadu
5. Program Transformasi FABA menjadi Rumah Layak Huni Masyarakat dari PLN Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B
6. Program Dahulu Terbuang Sekarang Peluang dari PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
7. Program Inisiasi Bank Sampah di Aceh dari PLN Unit Induk Wilayah Aceh
"Raihan penghargaan ini menjadi bukti bahwa PLN terus menjaga longkungan dengan inovasi-inovasi pada program CSR yang kolaboratif dengan lingkungan hidup," tutup Zubaidah.
IGA tahun 2020 merupakan gelaran ke-11. Pada ajang yang sama, sebelumnya PLN juga meraih 9 penghargaan pada IGA 2019, 8 penghargaan pada IGA 2018, 5 penghargaan pada IGA 2017, 5 penghargaan pada IGA 2016 dan mendapat beberapa penghargaan di pada IGA 2014 dan 2015.
(fjo)