BI Catat Inflasi Akhir Maret Capai 0,13%
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV Maret 2020, inflasi Maret 2020 sampai dengan minggu keempat diperkirakan sebesar 0,13% month to month (mtm). Hal ini lebih rendah dari bulan sebelumnya, sedangkan secara tahun kalender sebesar 0,80% (ytd), dan secara tahunan sebesar 3,00% (yoy).
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo merinci penyumbang inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas emas perhiasan (0,06%), jeruk (0,04%), telur ayam ras (0,03%), gula pasir (0,03%). Selanjutnya bawang merah (0,02%), kangkung, bayam, nasi dengan lauk dan bahan bakar rumah tangga masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
"Sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga dari minggu sebelumnya antara lain emas perhiasan, gula pasir, jeruk dan bawang merah," ujar Perry di Jakarta, Jumat (27/3/2020).
Dia menambahkan, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu cabai merah (-0,09%), cabai rawit (-0,03%), bawang putih, tomat, daging ayam ras, minyak goreng dan angkutan udara masing-masing sebesar -0,01% mtm. "Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabai merah," jelasnya.
BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan OJK untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," ungkapnya.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo merinci penyumbang inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas emas perhiasan (0,06%), jeruk (0,04%), telur ayam ras (0,03%), gula pasir (0,03%). Selanjutnya bawang merah (0,02%), kangkung, bayam, nasi dengan lauk dan bahan bakar rumah tangga masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
"Sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga dari minggu sebelumnya antara lain emas perhiasan, gula pasir, jeruk dan bawang merah," ujar Perry di Jakarta, Jumat (27/3/2020).
Dia menambahkan, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu cabai merah (-0,09%), cabai rawit (-0,03%), bawang putih, tomat, daging ayam ras, minyak goreng dan angkutan udara masing-masing sebesar -0,01% mtm. "Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabai merah," jelasnya.
BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan OJK untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," ungkapnya.
(akr)