Konsumsi Listrik Rumah Tangga Naik Hingga 3% Selama Pandemi
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat penggunaan listrik rumah tangga terus meningkat. Hal ini utamanya diakibatkan imbauan pemerintah kepada masyarakat untuk berkegiatan dari rumah (work from home/WFH) guna memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19).
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, konsumsi listrik rumah tangga diproyeksikan mengalami peningkatan hingga 3% selama periode pandemi virus Covid-19 berlangsung.
Adapun, konsumsi listrik rumah tangga besar R3 6.600 VA distribusi Jakarta Raya mengalami peningkatan sebesar 3% selama periode pandemi virus corona berlangsung.
"Konsumsi listrik untuk rumah tangga terus mengalami kenaikan 1% hingga 3 %. Peningkatan ini sangat logis karena banyak yang di rumah dan mengikuti imbauan dari pemerintah untuk tetap dirumah," ujar Rida dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (2/4/2020).
Dia melanjutkan, saat ini pemerintah telah menetapkan tarif diskon listrik. Penetapan itu terbagi dari profil dua golongan tersebut yang terdiri 31.122.791 pelanggan yang akan mendapatkan diskon dan pembebasan tarif selama 3 bulan ke depan.
Lalu rata-rata konsumsi untuk pelanggan 450 VA kurang lebih 85,25 kWh per bulannya, sedangkan golongan 900 VA kurang lebih 104,27 kWh per bulannya.
Dia pun akan terus memantau dan memastikan penurunan konsumsi listrik industri dan komersil tidak berdampak signifikan terhadap PLN. "Kami berusaha untuk mengantisipasi agar dampaknya tak terlalu besar kepada PLN kalau ada penurunan penggunaan listrik. Pasti turun, hotel turun, mall, industri juga turun penggunaan listriknya," jelasnya.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, konsumsi listrik rumah tangga diproyeksikan mengalami peningkatan hingga 3% selama periode pandemi virus Covid-19 berlangsung.
Adapun, konsumsi listrik rumah tangga besar R3 6.600 VA distribusi Jakarta Raya mengalami peningkatan sebesar 3% selama periode pandemi virus corona berlangsung.
"Konsumsi listrik untuk rumah tangga terus mengalami kenaikan 1% hingga 3 %. Peningkatan ini sangat logis karena banyak yang di rumah dan mengikuti imbauan dari pemerintah untuk tetap dirumah," ujar Rida dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (2/4/2020).
Dia melanjutkan, saat ini pemerintah telah menetapkan tarif diskon listrik. Penetapan itu terbagi dari profil dua golongan tersebut yang terdiri 31.122.791 pelanggan yang akan mendapatkan diskon dan pembebasan tarif selama 3 bulan ke depan.
Lalu rata-rata konsumsi untuk pelanggan 450 VA kurang lebih 85,25 kWh per bulannya, sedangkan golongan 900 VA kurang lebih 104,27 kWh per bulannya.
Dia pun akan terus memantau dan memastikan penurunan konsumsi listrik industri dan komersil tidak berdampak signifikan terhadap PLN. "Kami berusaha untuk mengantisipasi agar dampaknya tak terlalu besar kepada PLN kalau ada penurunan penggunaan listrik. Pasti turun, hotel turun, mall, industri juga turun penggunaan listriknya," jelasnya.
(ind)