Perry Warjiyo Pede Global Bond Bakal Perkuat Cadev
A
A
A
JAKARTA - Penerbitan global bond atau surat utang global dengan total nominal USD4,3 miliar membuat Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo yakin bakal memperkuat cadangan devisa nasional yang saat ini mencapai USD121 miliar.
"Sekarang cadangan devisa kita relatif stabil dan Insya Allah kemarin kita mendengar pemerintah menerbitkan global bond sebesar USD4,3 miliar. Sudah diumumkan dan itu akan menambah cadangan devisa," ucap Perry dalam rapat kerja (raker) virtual antara BI dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (8/4/2020).
Sambung dia menuturkan, pihaknya saat ini telah memasok valuta asing, sebab beberapa waktu lalu para investor global mengalami kepanikan dengan melepas saham dan obligasi dalam waktu yang bersamaan dan itu terjadi di seluruh dunia karena dampak virus corona (Covid-19). "BI kemudian cenderung menjadi pemasok sendiri karena saat itu extraordinary," kata dia.
Dia menambahkan, meskipun telah menggunakan cadangan devisa, pihaknya memastikan bahwa cadangan devisa yang dimiliki sekitar USD121 miliar lebih dari cukup. "Itu sekitar tujuh bulan pembayaran impor, utang pemerintah atau stabilisasi nilai tukar rupiah," ucap Perry.
Dengan adanya tambahan cadangan devisa dari penerbitan surat utang tersebut, Perry menyampaikan bahwa BI akan mendorong nilai tukar rupiah menguat dan stabil pada akhir tahun ini dan diperkirakan akan mencapai Rp15.000 per dolar AS.
"Sekarang cadangan devisa kita relatif stabil dan Insya Allah kemarin kita mendengar pemerintah menerbitkan global bond sebesar USD4,3 miliar. Sudah diumumkan dan itu akan menambah cadangan devisa," ucap Perry dalam rapat kerja (raker) virtual antara BI dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (8/4/2020).
Sambung dia menuturkan, pihaknya saat ini telah memasok valuta asing, sebab beberapa waktu lalu para investor global mengalami kepanikan dengan melepas saham dan obligasi dalam waktu yang bersamaan dan itu terjadi di seluruh dunia karena dampak virus corona (Covid-19). "BI kemudian cenderung menjadi pemasok sendiri karena saat itu extraordinary," kata dia.
Dia menambahkan, meskipun telah menggunakan cadangan devisa, pihaknya memastikan bahwa cadangan devisa yang dimiliki sekitar USD121 miliar lebih dari cukup. "Itu sekitar tujuh bulan pembayaran impor, utang pemerintah atau stabilisasi nilai tukar rupiah," ucap Perry.
Dengan adanya tambahan cadangan devisa dari penerbitan surat utang tersebut, Perry menyampaikan bahwa BI akan mendorong nilai tukar rupiah menguat dan stabil pada akhir tahun ini dan diperkirakan akan mencapai Rp15.000 per dolar AS.
(akr)