Konversi BBM ke BBG mendesak!

Senin, 02 Januari 2012 - 10:05 WIB
Konversi BBM ke BBG mendesak!
Konversi BBM ke BBG mendesak!
A A A
Sindonews.com – Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) meminta pemerintah segera menerapkan kebijakan pengalihan bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG), khususnya sektor transportasi.

Hal tersebut karena konsumsi BBM bersubsidi pada 2012 diprediksi akan melebihi konsumsi 2011. Ketua Hiswana Migas Eri Purnomohadi mengatakan, jika tidak ada pengendalian, pemakaian BBM bersubsidi akan melebihi konsumsi 2011 yang telah melebihi kuota anggaran negara sebanyak 40,49 juta kiloliter (kl). Padahal, pemerintah beserta DPR telah menetapkan kuota BBM subsidi sebanyak 37,5 juta kl.

“Lihat saja pertumbuhan sepeda motor pasti gila-gilaan. Asosiasi pengusaha sepeda motor sudah menaikkan target penjualan, artinya konsumsi bahan bakar juga akan meningkat,” katanya di Jakarta kemarin.

Dia juga mengatakan,penggunaan bahan bakar gas juga akan menurunkan besaran subsidi BBM yang diberikan pemerintah karena harga bahan bakar gas lebih murah dibandingkan bahan bakar minyak subsidi.

Harga jual bahan bakar gas saat ini sebesar Rp3.100 per liter setara premium, jauh lebih rendah daripada harga premium maupun solar subsidi sebesar Rp4.500 per liter.“Harus ada kebijakan mendasar dari pemerintah untuk mengalihkan penggunaan bahan bakar minyak ke gas walaupun sedikit memaksa,” ungkap dia.

Jika pemerintah serius menekan laju konsumsi BBM subsidi,lanjut dia,harus segera mengonversi BBM menjadi BBG yang lebih murah.

Pengusaha siap jika diperintahkan membangun infrastruktur BBG di SPBU milik mereka. “Untuk membangun stasiun BBG, pengusaha SPBU membutuhkan investasi sebesar Rp1,5 miliar per SPBU. Konversi dari BBM ke BBG membutuhkan waktu enam bulan untuk membangun infrastruktur,” ungkap Eri.

Eri menyarankan tahap awal dimulai dari Jakarta. Saat ini terdapat 700 SPBU di Jakarta dan sekitarnya yang telah siap diinvestasikan menjadi BBG.

Dengan memperbaiki margin gas menjadi Rp300-400 per liter setara premium (LSP), pengusaha SPBU tidak akan menolak.“Bayangkan penghematan subsidi BBM,1 juta kl saja yang bisa dihemat Rp4 triliun,” katanya.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo mengatakan, konversi BBM ke gas merupakan salah satu program yang akan dilaksanakan pemerintah untuk menurunkan konsumsi BBM bersubsidi.

Untuk mendukung rencana itu,pemerintah telah berencana membangun empat stasiun pengisian bahan bakar gas tahun ini di Palembang,Sumatera Selatan dengan dana dari APBN.

“Dari empat stasiun pengisian, satu tetap (fix) dan tiga lagi berpindah-pindah (mobile) menggunakan motherdaughter system,” ujarnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4589 seconds (0.1#10.140)