Pemerintah dorong waralaba lokal ekspansi ke luar negeri
A
A
A
Sindonews.com - Indonesia saat ini menjadi sasaran bagi waralaba asing untuk meluaskan pasar karena nilai belanja rumah tangga yang cukup besar. Pemerintah meminta pemilik merek waralaba lokal untuk giat berekspansi, bila memungkinkan sampai ke luar negeri.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, waralaba adalah sistem yang bagus untuk meluaskan pasar. Pihaknya berharap dengan banyaknya merek asing yang masuk ke Indonesia, diiringi dengan merek waralaba lokal sebanyak-banyaknya.
"Akan sangat bagus jika setiap satu merek waralaba asing masuk ke Indonesia, justru ada lima merek lokal yang bisa ekspansi ke luar negeri," jelasnya saat dihubungi Sindonews, Senin (2/1/2012).
Bayu menjelaskan, saat ini memang banyak investasi asing termasuk waralaba yang ingin masuk ke pasar Indonesia. Untuk tahun 2011 lalu, pendapatan nasional mencapai lebih dari Rp8.000 triliun baik dari belanja rumah tangga maupun belanja barang konsumsi, naik 8 persen per tahun.
"Pendapatan nasional Indonesia tahun lalu lebih dari Rp8.000 triliun, lebih dari Rp5.500 triliun didapat dari belanja rumah tangga, lalu dari situ sekitar Rp3.500 triliun adalah belanja barang konsumsi. Pertumbuhan per tahun pendapatan Indonesia adalah sekitar 7-8%, atau Rp300 triliun," jelasnya.
Mengawali tahun, sudah ada restoran waralaba asal Amerika Serikat yakni Johnny Rockets telah bekerja sama dengan Grup Sahid untuk masuk ke pasar Indonesia. Menyusul Johnny Rockets, sudah ada 15 merek waralaba lainnya asal AS yang juga mencari rekanan di Indonesia.
Oleh karenanya, lanjut Bayu, diharapkan pemilik waralaba lokal juga harus memiliki standar yang jelas agar bisa melakukan ekspansi ke luar negeri. Mengenai regulasi, pihaknya mengaku akan mencari solusi terbaik agar pewaralaba lokal tidak mendapat kesulitan untuk ekspansi ke luar negeri.
Di tempat terpisah, Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar, mengaku merek waralaba lokal masih cukup kesulitan untuk melakukan ekspansi ke luar negeri. Alasannya karena belum memiliki nama besar dan kurangnya dukungan pemerintah.
"Cukup sulit bagi merek waralaba lokal ekspansi ke luar negeri. Kami butuh dukungan, seperti kebijakan tingkat suku bunga. Di sini masih tinggi sekali berkisar 12 persen per tahun, sementara di negara tetangga jauh di bawah itu," jelasnya.
Dia juga menuturkan pewaralaba lokal juga masih berkutat dengan permasalahan regulasi di mana dalam aspek terbitnya perizinan tidak jelas. Namun dari sisi ilmu bisnis, Anang yakin pewaralaba memiliki kemampuan untuk ekspansi ke luar negeri. (bro)
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, waralaba adalah sistem yang bagus untuk meluaskan pasar. Pihaknya berharap dengan banyaknya merek asing yang masuk ke Indonesia, diiringi dengan merek waralaba lokal sebanyak-banyaknya.
"Akan sangat bagus jika setiap satu merek waralaba asing masuk ke Indonesia, justru ada lima merek lokal yang bisa ekspansi ke luar negeri," jelasnya saat dihubungi Sindonews, Senin (2/1/2012).
Bayu menjelaskan, saat ini memang banyak investasi asing termasuk waralaba yang ingin masuk ke pasar Indonesia. Untuk tahun 2011 lalu, pendapatan nasional mencapai lebih dari Rp8.000 triliun baik dari belanja rumah tangga maupun belanja barang konsumsi, naik 8 persen per tahun.
"Pendapatan nasional Indonesia tahun lalu lebih dari Rp8.000 triliun, lebih dari Rp5.500 triliun didapat dari belanja rumah tangga, lalu dari situ sekitar Rp3.500 triliun adalah belanja barang konsumsi. Pertumbuhan per tahun pendapatan Indonesia adalah sekitar 7-8%, atau Rp300 triliun," jelasnya.
Mengawali tahun, sudah ada restoran waralaba asal Amerika Serikat yakni Johnny Rockets telah bekerja sama dengan Grup Sahid untuk masuk ke pasar Indonesia. Menyusul Johnny Rockets, sudah ada 15 merek waralaba lainnya asal AS yang juga mencari rekanan di Indonesia.
Oleh karenanya, lanjut Bayu, diharapkan pemilik waralaba lokal juga harus memiliki standar yang jelas agar bisa melakukan ekspansi ke luar negeri. Mengenai regulasi, pihaknya mengaku akan mencari solusi terbaik agar pewaralaba lokal tidak mendapat kesulitan untuk ekspansi ke luar negeri.
Di tempat terpisah, Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar, mengaku merek waralaba lokal masih cukup kesulitan untuk melakukan ekspansi ke luar negeri. Alasannya karena belum memiliki nama besar dan kurangnya dukungan pemerintah.
"Cukup sulit bagi merek waralaba lokal ekspansi ke luar negeri. Kami butuh dukungan, seperti kebijakan tingkat suku bunga. Di sini masih tinggi sekali berkisar 12 persen per tahun, sementara di negara tetangga jauh di bawah itu," jelasnya.
Dia juga menuturkan pewaralaba lokal juga masih berkutat dengan permasalahan regulasi di mana dalam aspek terbitnya perizinan tidak jelas. Namun dari sisi ilmu bisnis, Anang yakin pewaralaba memiliki kemampuan untuk ekspansi ke luar negeri. (bro)
()