China dominasi ekspor impor RI
A
A
A
Sindonews.com - Ekspor Indonesia pada bulan November mengalami penurunan tipis jika dibandingkan Oktober 2011. Sedangkan untuk nilai impor masih didominasi peralatan mekanik.
Plt Kepala BPS Pusat Suryamin menjelaskan ekspor pada November 2011 tercatat sebesar USD16,92 miliar. Kondisi ini turun dibandingkan ekspor bulan sebelumnya sebesar 0,20 persen. "Ekspor November 2011 dibandingkan Oktober 2011 turun, namun jika dibandingkan November 2010 naik sebesar 8,25 persen," ungkap Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (2/1/2012).
Lebih lanjut dikatakan, dari total ekspor tersebut, ekspor migas dari Oktober ke November mengalami kenaikan sebesar 4,01 persen sedangkan ekspor nonmigas mengalami penurunan 1,13 persen.
Untuk total ekspor dari Januari hingga November 2011 dikatakan mengalami kenaikan sebesar 32,04 persen (yoy) yang terdiri dari ekspor nonmigas sebesar USD148,45 miliar (bahan bakar mineral 24,66 miliar) serta lemak dan minyak hewan nabati sebesar USD 19,72 miliar. "Minyak hewan nabati diantaranya CPO," ungkapnya.
Sementara itu, pangsa ekspor terbesar masih didominasi China yang jumlahnya mencapai USD19,45 miliar, disusul Jepang sebesar USD16,74 miliar dan Amerika sebesar USD14,40 miliar. "Untuk persentase dari ketiga negara ini mencapai 34,07 persen," ungkapnya.
Sedangkan untuk nilai impor dari Januari - November 2011 mencapai USD160,96 miliar. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 31,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari total impor tersebut, impor nonmigas tercatat sebesar USD123,91 miliar."Barang terbesar mesin dan peralatan mekanik termasuk traktor, motor sebesar USD22,21 miliar dan yang kedua adalah mesin dan peralatan listrik sebesar USD16,60 miliar," ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, untuk November nilai impor tercatat USD15,40 miliar dan angka ini naik sebesar 18,37 persen dibandingkan November 2010. "Namun dibandingkan 0ktober 2011 turun 0,88 persen impor migas meningkat 5,19 persen, nonmigas turun 2,50 persen," ucap Suryamin.
Untuk pangsa impor sendiri didominasi oleh China dengan nilai mencapai USD23,15 miliar dan kemudian disusul Jepang dengan nilai USD17,46 miliar serta Singapura USD9,55 miliar. "Untuk impor nonmigas dari negara Asean tercatat USD27,19 miliar dan Uni Eropa USD11,15 miliar," pungkasnya. (ank)
Plt Kepala BPS Pusat Suryamin menjelaskan ekspor pada November 2011 tercatat sebesar USD16,92 miliar. Kondisi ini turun dibandingkan ekspor bulan sebelumnya sebesar 0,20 persen. "Ekspor November 2011 dibandingkan Oktober 2011 turun, namun jika dibandingkan November 2010 naik sebesar 8,25 persen," ungkap Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (2/1/2012).
Lebih lanjut dikatakan, dari total ekspor tersebut, ekspor migas dari Oktober ke November mengalami kenaikan sebesar 4,01 persen sedangkan ekspor nonmigas mengalami penurunan 1,13 persen.
Untuk total ekspor dari Januari hingga November 2011 dikatakan mengalami kenaikan sebesar 32,04 persen (yoy) yang terdiri dari ekspor nonmigas sebesar USD148,45 miliar (bahan bakar mineral 24,66 miliar) serta lemak dan minyak hewan nabati sebesar USD 19,72 miliar. "Minyak hewan nabati diantaranya CPO," ungkapnya.
Sementara itu, pangsa ekspor terbesar masih didominasi China yang jumlahnya mencapai USD19,45 miliar, disusul Jepang sebesar USD16,74 miliar dan Amerika sebesar USD14,40 miliar. "Untuk persentase dari ketiga negara ini mencapai 34,07 persen," ungkapnya.
Sedangkan untuk nilai impor dari Januari - November 2011 mencapai USD160,96 miliar. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 31,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari total impor tersebut, impor nonmigas tercatat sebesar USD123,91 miliar."Barang terbesar mesin dan peralatan mekanik termasuk traktor, motor sebesar USD22,21 miliar dan yang kedua adalah mesin dan peralatan listrik sebesar USD16,60 miliar," ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, untuk November nilai impor tercatat USD15,40 miliar dan angka ini naik sebesar 18,37 persen dibandingkan November 2010. "Namun dibandingkan 0ktober 2011 turun 0,88 persen impor migas meningkat 5,19 persen, nonmigas turun 2,50 persen," ucap Suryamin.
Untuk pangsa impor sendiri didominasi oleh China dengan nilai mencapai USD23,15 miliar dan kemudian disusul Jepang dengan nilai USD17,46 miliar serta Singapura USD9,55 miliar. "Untuk impor nonmigas dari negara Asean tercatat USD27,19 miliar dan Uni Eropa USD11,15 miliar," pungkasnya. (ank)
()