Persaingan ketat, ekspor industri nonmigas menurun

Rabu, 04 Januari 2012 - 19:35 WIB
Persaingan ketat, ekspor...
Persaingan ketat, ekspor industri nonmigas menurun
A A A
Sindonews.com - Ekspor industri manufaktur di 2012 diprediksi akan mengalami penurunan sekira 5-10 persen. Pasalnya, produksi industri nasional harus bersaing harga dengan produsen dari negara-negara lain yang juga mencari pasar.

“Kalau volume bisa dipertahankan, harganya pasti harus turun karena bersaing harga dengan produsen dari negara-negara lain yang juga mencari pasar,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi, di Jakarta, Rabu (4/1/2011).

Menurutnya, produk industri Indonesia akan terbebani oleh biaya produksi yang cukup tinggi, minimnya infrastruktur dan masalah tenaga kerja. Untuk itu, kalangan pengusaha dan pemerintah harus fokus menggenjot potensi pasar dalam negeri serta menahan arus barang impor.

Sementara itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkirakan, nilai ekspor industri pengolahan nonmigas akan mencapai USD125 miliar pada tahun ini. Jumlah itu mengalami penurunan 0,8 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai USD126,5 miliar.

Dirjen Kerja Sama Industri Internasional Kemenperin Agus Tjahjana mengatakan, penurunan itu merupakan dampak dari kinerja ekonomi yang melemah di sejumlah negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Meski demikan, lanjutnya, hal tersebut tidak akan mempengaruhi target pertumbuhan industri manufaktur yang sebesar 7,1 persen.

“Kontribusi ekspor terhadap PDB hanya sekitar 30 persen, kita mengharapkan ada pertumbuhan tinggi pada investasi dan permintaan pasar dalam negeri,” kata Agus.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimistis realisasi ekspor 2012 optimis bisa mencapai USD230 miliar. Target ini terbilang percaya diri di tengah kondisi ekonomi global yang masih serba tak menentu.

Meski demikian, ternyata pemerintah belum merumuskan sektor apa saja yang akan menjadi motor penggerak ekspor di tahun depan. "Untuk itu, saya optimistis ekspor bisa mencapai USD230 miliar," ucap Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi.

Walau krisis Eropa dan Amerika memang memberikan dampak pada ekspor Indonesia, dengan kekuatan variasi dari komoditas ekspor dan memperbanyak negara tujuan ekspor menjadi salah satu cara Pemerintah untuk mengantisipasi krisis ini.

Kebijakan perdagangan luar negeri pun mengarah pada peningkatan daya saing produk ekspor nonmigas untuk mendorong peningkatan diversifikasi pasar dan produk ekspor melalui peningkatan produk ekspor bernilai tambah tinggi terutama untuk produk-produk yang berbasis pada sumber daya alam serta pemanfaatan teknologi.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6525 seconds (0.1#10.140)