BUMN masuk ke pasar modal lebih banyak spekulasi
A
A
A
Sindonews.com - Di tengah maraknya dukungan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di tahun ini, ternyata ada juga nada sumbang yang meragukan kemampuan BUMN untuk melakukan IPO.
Salah satu nada pesimistis tersebut datang dari mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris. Dia menilai langkah BUMN masuk ke pasar modal sangat tidak tepat. Alasannya tidak sesuai dengan kebutuhan saat ini.
"Masuk ke pasar modal ini unsurnya justru lebih banyak spekulasi. Sebab saat para BUMN yang dibutuhkan adalah Investasi," kata Fahmi di Hotel Empire Palace, Jalan Blauran, Surabaya, Rabu 4 Januari 2011.
Fahmi beranggapan, wacana yang digulirkan oleh Presiden terkait BUMN bisa masuk ke pasar modal sangatlah masuk akal. Tentunya hal itu dengan pertimbangan BUMN memiliki dana yang cukup besar.
Tujuan lain adalah untuk menstabilkan pasar yang dalam tiga bulan menjelang akhir 2011, pasar modal Indonesia mengalami penurunan yang cukup drastis. Pemicunya adalah dari kondisi krisis di Eropa, China, dan Amerika.
"Pasar modal adalah unsur memainkan dana yang idle. Saya melihat memang BUMN memiliki dana yang cukup besar," katanya.
Menurutnya, dana yang ada itu semestinya digunakan untuk menunjang investasi seperti peningkatan dan pembangunan infrastrukur seperti yang terurai dalam Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I).
Dia mengatakan, tidak ada yang melarang siapa saja boleh masuk ke pasar modal tersebut. Namun langkah untuk melapas perusahaan pelat merah ini ke pasar modal sangat tidak tepat.
"Enggak ada yang melarang, siapa saja boleh masuk ke pasar modal. Tapi kalau butuh investasi bukan pasar modal solusinya," pungkasnya.
Sementara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) justru optimistis rencana IPO BUMN 2012 mendatang akan berjalan lancar. Hal tersebut tak terlepas dari kinerja Menteri BUMN Dahlan Iskan yang menuai pujian dari orang nomor satu negeri ini.
"Dahlan, saya akui mempunyai kinerja yang bagus. Beliau cepat tanggap dengan tugas yang diberikan," ungkapnya.
Menurut SBY, target penawaran saham umum perdana (initial public offering/IPO) BUMN yang ditargetkan Dahlan sebanyak tiga emiten di 2012, dapat tercapai bahkan sangat mungkin untuk terlampaui. "Kalau Pak Dahlan bilang yang IPO BUMN akan tiga, saya yakin nantinya akan lima," kata Presiden.
Tahun 2012, lantai bursa dipastikan akan kedatangan tiga penghuni baru dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bahkan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengklaim jumlahnya akan semakin bertambah jika anak usaha BUMN juga diperhitungkan dalam IPO.
"Paling tidak tiga BUMN-lah yang akan IPO di tahun depan. Itu belum termasuk anak usaha BUMN yang akan IPO juga. Jadi bisa lebih dari tigalah," ungkap Menteri BUMN Dahlan Iskan beberapa waktu lalu.
Meski masih enggan menyebutkan secara pasti BUMN yang akan listing tersebut, namun diperkirakan BUMN yang akan IPO tahun depan, yaitu PT Semen Baturaja, PT Waskita Karya dan PT Hutama Karya.
Dahlan menambahkan, perusahaan BUMN akan menggunakan laporan buku keuangan pada bulan Desember 2011, dan diperkirakan pada awal kuartal III-2012 akan bisa IPO. "Nanti pakai buku Desember, mungkin IPO-nya sekitar Juli," pungkasnya.
Salah satu nada pesimistis tersebut datang dari mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris. Dia menilai langkah BUMN masuk ke pasar modal sangat tidak tepat. Alasannya tidak sesuai dengan kebutuhan saat ini.
"Masuk ke pasar modal ini unsurnya justru lebih banyak spekulasi. Sebab saat para BUMN yang dibutuhkan adalah Investasi," kata Fahmi di Hotel Empire Palace, Jalan Blauran, Surabaya, Rabu 4 Januari 2011.
Fahmi beranggapan, wacana yang digulirkan oleh Presiden terkait BUMN bisa masuk ke pasar modal sangatlah masuk akal. Tentunya hal itu dengan pertimbangan BUMN memiliki dana yang cukup besar.
Tujuan lain adalah untuk menstabilkan pasar yang dalam tiga bulan menjelang akhir 2011, pasar modal Indonesia mengalami penurunan yang cukup drastis. Pemicunya adalah dari kondisi krisis di Eropa, China, dan Amerika.
"Pasar modal adalah unsur memainkan dana yang idle. Saya melihat memang BUMN memiliki dana yang cukup besar," katanya.
Menurutnya, dana yang ada itu semestinya digunakan untuk menunjang investasi seperti peningkatan dan pembangunan infrastrukur seperti yang terurai dalam Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I).
Dia mengatakan, tidak ada yang melarang siapa saja boleh masuk ke pasar modal tersebut. Namun langkah untuk melapas perusahaan pelat merah ini ke pasar modal sangat tidak tepat.
"Enggak ada yang melarang, siapa saja boleh masuk ke pasar modal. Tapi kalau butuh investasi bukan pasar modal solusinya," pungkasnya.
Sementara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) justru optimistis rencana IPO BUMN 2012 mendatang akan berjalan lancar. Hal tersebut tak terlepas dari kinerja Menteri BUMN Dahlan Iskan yang menuai pujian dari orang nomor satu negeri ini.
"Dahlan, saya akui mempunyai kinerja yang bagus. Beliau cepat tanggap dengan tugas yang diberikan," ungkapnya.
Menurut SBY, target penawaran saham umum perdana (initial public offering/IPO) BUMN yang ditargetkan Dahlan sebanyak tiga emiten di 2012, dapat tercapai bahkan sangat mungkin untuk terlampaui. "Kalau Pak Dahlan bilang yang IPO BUMN akan tiga, saya yakin nantinya akan lima," kata Presiden.
Tahun 2012, lantai bursa dipastikan akan kedatangan tiga penghuni baru dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bahkan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengklaim jumlahnya akan semakin bertambah jika anak usaha BUMN juga diperhitungkan dalam IPO.
"Paling tidak tiga BUMN-lah yang akan IPO di tahun depan. Itu belum termasuk anak usaha BUMN yang akan IPO juga. Jadi bisa lebih dari tigalah," ungkap Menteri BUMN Dahlan Iskan beberapa waktu lalu.
Meski masih enggan menyebutkan secara pasti BUMN yang akan listing tersebut, namun diperkirakan BUMN yang akan IPO tahun depan, yaitu PT Semen Baturaja, PT Waskita Karya dan PT Hutama Karya.
Dahlan menambahkan, perusahaan BUMN akan menggunakan laporan buku keuangan pada bulan Desember 2011, dan diperkirakan pada awal kuartal III-2012 akan bisa IPO. "Nanti pakai buku Desember, mungkin IPO-nya sekitar Juli," pungkasnya.
()