Mutiara Lombok pasarkan produk via online
A
A
A
Sindonews.com - Lombok, Nusa Tenggara Barat, selama ini terkenal sebagai penghasil mutiara. Selain mutiara air laut, ada juga mutiara air tawar yang memiliki harga lebih rendah. Penjualan perhiasan mutiara tetap bagus terutama yang menyasar pasar lokal. Mutiara merupakan hasil budidaya yang paling diunggulkan di Lombok, bahkan hasilnya telah diekspor ke Amerika Serikat, Jepang, Swiss, dan Italia. Sedang harganya, Mutiara Lombok, bisa mencapai puluhan ribu hingga jutaan rupiah.
Sebagai salah satu daerah penghasil mutiara di Indonesia, Lombok banyak menghasilkan mutiara dengan beragam kualitas. Sudah barang tentu, bisnis penjualan maupun produksi mutiara sangat menggiurkan, sehingga pemainnya banyak.
Sebut saja, Nugroho. pria asli Lombok ini sudah lima tahun berkecimpung di usaha penjualan perhiasan mutiara yang diberi nama "Mutiara Lombok".
Untuk memasarkan produk kerajinan asal daerahnya tersebut, Nugroho meanfaatkan jaringan internet, sehingga pelanggannya tidak harus jauh-jauh mendatangi Lombok langsung. Dengan mengandalkan promosi melalui internet mengaku pendapatannya terus menanjak hingga Rp50 juta per bulan, meski hanya fokus menggarap pasar dalam negeri, Singapura, dan Rusia.
"Saya mengandalkan promosi dan transaksi dari internet dan responnya cukup baik. Everything About Lombok menjadi konsep awal kami sebenarnya. Tidak hanya memasarkan produk kerajinan mutiara saja, namun segala produk yang dibuat di Lombok mulai dari makanan ringan, dan lainnya juga akan kami tampilkan di web store," kata pemilik Grosir Mutiara itu.
Nugroho memproduksi bermacam perhiasan mutiara dengan menggandeng beberapa perajin yang menjadi binaannya. Sedangkan bahan baku mutiara dia beli dari pembudidaya di Lombok.
Selain mutiara, Nugroho juga harus menyediakan bahan baku emas, perak, dan stainless untuk merangkai mutiara menjadi aneka macam perhiasan. Mutiara yang ditawarkan oleh Nugroho memiliki variasi model yang cukup banyak, mulai dari anting, gelang, kalung, dan bross.
Mengenai harga, untuk mutiara air tawar dia menawarkan kisaran Rp10.000 sampai dengan jutaan rupiah. Sedangkan mutiara air laut berkisar Rp200.000 untuk yang masih butiran dan yang sudah menjadi aksesoris bisa mencapai puluhan jutaan rupiah. Itu berlaku untuk pasar lokal maupun luar negeri.
Di lombok, lanjut Nugroho, pembuatan perhiasan mutiara yang menggunakan perak ataupun emas masih dilakukan secara manual (hand made) tanpa menggunakan mesin. Meski demikian, hasilnya masih termasuk kategori bagus.
"Memang tidak sebagus yang diolah oleh mesin teknologi laser, tapi sudah termasuk bagus dan tidak mengecewakan,” ujarnya. (bro)
Sebagai salah satu daerah penghasil mutiara di Indonesia, Lombok banyak menghasilkan mutiara dengan beragam kualitas. Sudah barang tentu, bisnis penjualan maupun produksi mutiara sangat menggiurkan, sehingga pemainnya banyak.
Sebut saja, Nugroho. pria asli Lombok ini sudah lima tahun berkecimpung di usaha penjualan perhiasan mutiara yang diberi nama "Mutiara Lombok".
Untuk memasarkan produk kerajinan asal daerahnya tersebut, Nugroho meanfaatkan jaringan internet, sehingga pelanggannya tidak harus jauh-jauh mendatangi Lombok langsung. Dengan mengandalkan promosi melalui internet mengaku pendapatannya terus menanjak hingga Rp50 juta per bulan, meski hanya fokus menggarap pasar dalam negeri, Singapura, dan Rusia.
"Saya mengandalkan promosi dan transaksi dari internet dan responnya cukup baik. Everything About Lombok menjadi konsep awal kami sebenarnya. Tidak hanya memasarkan produk kerajinan mutiara saja, namun segala produk yang dibuat di Lombok mulai dari makanan ringan, dan lainnya juga akan kami tampilkan di web store," kata pemilik Grosir Mutiara itu.
Nugroho memproduksi bermacam perhiasan mutiara dengan menggandeng beberapa perajin yang menjadi binaannya. Sedangkan bahan baku mutiara dia beli dari pembudidaya di Lombok.
Selain mutiara, Nugroho juga harus menyediakan bahan baku emas, perak, dan stainless untuk merangkai mutiara menjadi aneka macam perhiasan. Mutiara yang ditawarkan oleh Nugroho memiliki variasi model yang cukup banyak, mulai dari anting, gelang, kalung, dan bross.
Mengenai harga, untuk mutiara air tawar dia menawarkan kisaran Rp10.000 sampai dengan jutaan rupiah. Sedangkan mutiara air laut berkisar Rp200.000 untuk yang masih butiran dan yang sudah menjadi aksesoris bisa mencapai puluhan jutaan rupiah. Itu berlaku untuk pasar lokal maupun luar negeri.
Di lombok, lanjut Nugroho, pembuatan perhiasan mutiara yang menggunakan perak ataupun emas masih dilakukan secara manual (hand made) tanpa menggunakan mesin. Meski demikian, hasilnya masih termasuk kategori bagus.
"Memang tidak sebagus yang diolah oleh mesin teknologi laser, tapi sudah termasuk bagus dan tidak mengecewakan,” ujarnya. (bro)
()