Prospek suram, Boeing bakal tutup pabrik di Kansas
A
A
A
Sindonews.com - Ancaman krisis rupanya sudah dirasakan dampaknya bagi produsen pesawat raksasa Boeing Co. Pihak Boeing menyatakan akan menutup pabriknya di Wichita, Kansas, Amerika Serikat (AS), pada akhir 2013 karena suramnya outlook bisnis di masa mendatang.
Pabrik yang mempekerjakan sebanyak 2.160 karyawan tersebut kini sedang bersiap mengalihkan produksinya pada proyek pembuatan kapal tanker. Pabrik tersebut merupakan pusat produksi pesawat jet jenis B-52 Stratofortress serta pesawat militer KC-46 atau Boeing 767.
Wakil Presiden Boeing Mark Bass mengatakan, keputusan untuk menutup pabrik produksi di Wichita merupakan keputusan yang sangat sulit. Keputusan itu didasarkan pada kondisi ekonomi global saat ini.
“Keputusan tersebut berdasarkan penilaian perusahaan terkait kondisi pasar saat ini dan masa depan,” imbuhnya seperti dilansir AFP.
Pengumuman tersebut muncul kurang dari setahun setelah Boeing memenangi kontrak sebesar USD30 miliar untuk pengadaan 179 pesawat tanker jenis pengisi bahan bakar di udara yang dipesan Angkatan Udara AS (USAAF). Boeing menyatakan, kontrak tersebut akan menciptakan sekitar 7.500 lapangan pekerjaan di Kansas.
“Terlalu dini untuk mengatakan jumlah lapangan pekerjaan yang akan hilang di Kansas karena beberapa staf akan dipindahkan, begitu juga dengan beberapa pemasok,” tambahnya.
Boeing akan memindahkan pusat produksi pesawat tanker KC-46 ke Puget Sound di Washington. Meski begitu, produsen pesawat yang berbasis di Chicago, Illinois, ini tetap akan mempekerjakan 24 pemasok suku cadang dari Kansas.
Menurut analis industri Teal Group, Richard Aboulafia, keputusan Boeing dapat menyebabkan masalah politik untuk Boeing di masa depan. “Itu merupakan perhitungan yang sulit untuk menghentikan fasilitas dan bekerja pada proyek lain,” paparnya.
Pabrik yang mempekerjakan sebanyak 2.160 karyawan tersebut kini sedang bersiap mengalihkan produksinya pada proyek pembuatan kapal tanker. Pabrik tersebut merupakan pusat produksi pesawat jet jenis B-52 Stratofortress serta pesawat militer KC-46 atau Boeing 767.
Wakil Presiden Boeing Mark Bass mengatakan, keputusan untuk menutup pabrik produksi di Wichita merupakan keputusan yang sangat sulit. Keputusan itu didasarkan pada kondisi ekonomi global saat ini.
“Keputusan tersebut berdasarkan penilaian perusahaan terkait kondisi pasar saat ini dan masa depan,” imbuhnya seperti dilansir AFP.
Pengumuman tersebut muncul kurang dari setahun setelah Boeing memenangi kontrak sebesar USD30 miliar untuk pengadaan 179 pesawat tanker jenis pengisi bahan bakar di udara yang dipesan Angkatan Udara AS (USAAF). Boeing menyatakan, kontrak tersebut akan menciptakan sekitar 7.500 lapangan pekerjaan di Kansas.
“Terlalu dini untuk mengatakan jumlah lapangan pekerjaan yang akan hilang di Kansas karena beberapa staf akan dipindahkan, begitu juga dengan beberapa pemasok,” tambahnya.
Boeing akan memindahkan pusat produksi pesawat tanker KC-46 ke Puget Sound di Washington. Meski begitu, produsen pesawat yang berbasis di Chicago, Illinois, ini tetap akan mempekerjakan 24 pemasok suku cadang dari Kansas.
Menurut analis industri Teal Group, Richard Aboulafia, keputusan Boeing dapat menyebabkan masalah politik untuk Boeing di masa depan. “Itu merupakan perhitungan yang sulit untuk menghentikan fasilitas dan bekerja pada proyek lain,” paparnya.
()