Pepsi bersiap pangkas karyawan & kurangi dana pensiun

Jum'at, 06 Januari 2012 - 15:21 WIB
Pepsi bersiap pangkas karyawan & kurangi dana pensiun
Pepsi bersiap pangkas karyawan & kurangi dana pensiun
A A A
Sindonews.com - Ancaman krisis global benar-benar nyata. Sejumlah perusahaan di Amerika Serikat (AS) beramai-ramai memangkas jumlah karyawan dan produksinya dengan alasan efisiensi. Salah satunya, PepsiCo Inc sedang mempertimbangkan untuk memangkas sekira 4.000 karyawan. Selain itu Pepsi juga berencana untuk mengurangi iuran dana pensiun dalam rangka untuk meningkatkan pendapatannya.

Berdasarkan keterangan sumber yang dilaporkan New York Post, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (6/1/2012), saat ini Pepsi menawarkan rencana pensiun dan kontribusi yang cocok untuk 401 ribu rekening tabungan pensiun. Pepsi mengklaim penawaran atas kedua hal tersebut merupakan tindakan yang lebih murah hati.

Pihak Pepsi mengklaim bila dengan menghilangkan 401 ribu rekening tabungan pensiun tersebut akan menyelamatkan perusahaan hingga USD75 juta. PHK tersebut, terhitung sekira satu persen lebih dari penggajian perusahaan, akan mencakup sejumlah kecil pekerja di kantor pusatnya.

Diketahui, Pepsi mempekerjakan sekira 300 ribu pekerja di seluruh dunia. Adapun 2.000 di antaranya bekerja di bagian pembelian.

Seorang juru bicara PepsiCo mengatakan bahwa setiap perubahan yang mempengaruhi karyawan akan dikomunikasikan terlebih dahulu kepada karyawan. Perusahaan, seperti perusahaan produk konsumen lainnya, telah mencari untuk menemukan cara untuk beroperasi secara lebih efisien, termasuk memangkas tingkat tenaga kerja.

"Sebagai bagian dari review tahunan kami, kami bekerja untuk mengoptimalkan hal yang bermanfaat bagi karyawan dan perusahaan, dan memberikan tingkat keuntungan yang kompetitif," kata juru bicara PepsiCo Jeff Dahncke.

Menurutnya, informasi yang terkandung dalam laporan media tertentu adalah tidak akurat dan setiap perubahan yang mempengaruhi karyawan akan dikomunikasikan kepada mereka terlebih dahulu. Saham PepsiCo tercatat turun 53 sen menjadi USD66,21 pada Kamis waktu setempat di New York Stock Exchange.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7485 seconds (0.1#10.140)