Gerakan Ayo Mandiri terus latih pengusaha kecil
A
A
A
Sindonews.com - Gerakan Ayo Bangkit (GAB) melanjutkan prakarsa memberdayakan usaha kecil melalui serangkaian kegiatan pelatihan dan pendampingan.
Ketua DPD I Partai Golkar DKI Jakarta Prya Ramadhani SH menjelaskan, kondisi bangsa di mana Indeks Pembangunan Manusia untuk tahun 2011 menempatkan Indonesia di posisi yang rendah dan tertinggal jauh dari negara-negara di Asia Tenggara, menjadi motivasi untuk mengadakan pelatihan ini.
“Program ini adalah inisiatif dari Bapak H Aburizal Bakrie. Beliau melihat kondisi Eropa yang sedang krisis bisa berimbas kepada Indonesia. Dengan memperkuat Ekonomi mikro perekonomian nasional bisa tangguh yang pada akhirnya Indonesia tidak rentan terhadap krisis Global,” jelasnya.
Pelatihan usaha kecil ini merupakan tahap III dari program “Bersama Bangkitkan Usaha Kecil dari Aceh hingga Papua” yang diselenggarakan di 10 provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Aceh, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Lampung, dan Papua.
Sebelumnya pada awal dan pertengahan tahun 2011 pelatihan usaha kecil telah lebih dulu dilakukan di 10 provinsi berbeda. Dari pelatihan ini ratusan pengusaha kecil yang telah dinominasikan oleh berbagai kelompok masyarakat, serta diseleksi oleh panitia seleksi independen yang dibentuk oleh GAB.
Nantinya akan mengikuti serangkaian kegiatan meliputi kursus sehari tentang pengelolaan dan pengembangan usaha, distribusi buku pengembangan usaha serta konsultansi pengembangan usaha.
Salah seorangnya adalah Neti. Peserta pelatihan yang sehari-hari berjualan gado-gado betawi asal DKI Jakarta ini mengatakan, setelah mengikuti pelatihan merasa mendapatkan banyak manfaat. “Pelatihan ini sangat berguna bagi kami, karena memberikan pengetahuan yang selama ini kami tidak tahu," ungkapnya.
Hal senada dikatakan oleh peserta lain, Riyadi. Penjual kerak telor ini mengharapkan pelatihan ini bisa lebih diperluas lagi, sehingga tidak hanya dirinya yang mendapatkan kesempatan berharga tersebut, tetapi teman-teman pengusaha kecil lainnya.
Prya menambahkan, program “Pemberdayaan Usaha Kecil” ini tidak memberikan pelayanan keuangan melainkan lebih menekankan peningkatan wawasan dan skill usaha para pengusaha mikro. Karena pelayanan keuangan seperti simpan pinjam telah banyak disediakan melalui program pemerintah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), lembaga perbankan, dan berbagai lembaga keuangan mikro.
Maka program ini akan mendorong para pengusaha kecil untuk memanfaatkan berbagai akses pelayanan keuangan secara optimal. "Gerakan ini juga diharapkan dapat mendorong perusahaan, partai politik, pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, dan warga negara yang peduli dan bertanggung jawab untuk terlibat," tandasnya.
Ketua DPD I Partai Golkar DKI Jakarta Prya Ramadhani SH menjelaskan, kondisi bangsa di mana Indeks Pembangunan Manusia untuk tahun 2011 menempatkan Indonesia di posisi yang rendah dan tertinggal jauh dari negara-negara di Asia Tenggara, menjadi motivasi untuk mengadakan pelatihan ini.
“Program ini adalah inisiatif dari Bapak H Aburizal Bakrie. Beliau melihat kondisi Eropa yang sedang krisis bisa berimbas kepada Indonesia. Dengan memperkuat Ekonomi mikro perekonomian nasional bisa tangguh yang pada akhirnya Indonesia tidak rentan terhadap krisis Global,” jelasnya.
Pelatihan usaha kecil ini merupakan tahap III dari program “Bersama Bangkitkan Usaha Kecil dari Aceh hingga Papua” yang diselenggarakan di 10 provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Aceh, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Lampung, dan Papua.
Sebelumnya pada awal dan pertengahan tahun 2011 pelatihan usaha kecil telah lebih dulu dilakukan di 10 provinsi berbeda. Dari pelatihan ini ratusan pengusaha kecil yang telah dinominasikan oleh berbagai kelompok masyarakat, serta diseleksi oleh panitia seleksi independen yang dibentuk oleh GAB.
Nantinya akan mengikuti serangkaian kegiatan meliputi kursus sehari tentang pengelolaan dan pengembangan usaha, distribusi buku pengembangan usaha serta konsultansi pengembangan usaha.
Salah seorangnya adalah Neti. Peserta pelatihan yang sehari-hari berjualan gado-gado betawi asal DKI Jakarta ini mengatakan, setelah mengikuti pelatihan merasa mendapatkan banyak manfaat. “Pelatihan ini sangat berguna bagi kami, karena memberikan pengetahuan yang selama ini kami tidak tahu," ungkapnya.
Hal senada dikatakan oleh peserta lain, Riyadi. Penjual kerak telor ini mengharapkan pelatihan ini bisa lebih diperluas lagi, sehingga tidak hanya dirinya yang mendapatkan kesempatan berharga tersebut, tetapi teman-teman pengusaha kecil lainnya.
Prya menambahkan, program “Pemberdayaan Usaha Kecil” ini tidak memberikan pelayanan keuangan melainkan lebih menekankan peningkatan wawasan dan skill usaha para pengusaha mikro. Karena pelayanan keuangan seperti simpan pinjam telah banyak disediakan melalui program pemerintah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), lembaga perbankan, dan berbagai lembaga keuangan mikro.
Maka program ini akan mendorong para pengusaha kecil untuk memanfaatkan berbagai akses pelayanan keuangan secara optimal. "Gerakan ini juga diharapkan dapat mendorong perusahaan, partai politik, pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, dan warga negara yang peduli dan bertanggung jawab untuk terlibat," tandasnya.
()