2012, tidak ada tender proyek tol
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tahun ini berencana tidak melakukan tender proyek tol. Alasannya, pemerintah akan lebih fokus pada proses pembebasan lahan dan pengerjaan proyek yang telah berjalan.
Kepala BPJT Ahmad Gani Gazali mengatakan, Kementerian PU akan mendorong penyelesaian proses pembebasan lahan pada proyek pembangunan 35 jalan tol yang telah ditenderkan sebelumnya. Hal ini untuk mengejar target operasional pada 2014, terutama untuk ruas jalan tol Trans-Jawa.
“Saat ini seluruhnya masih dalam proses pembebasan lahan dan belum selesai. Kalau secara prinsip seluruh pembebasan lahan sudah tuntas, baru ada lelang proyek tol baru. Selama masalah tanah belum selesai, kami tidak akan lelangkan proyek baru,” kata Gani di Jakarta, akhir pekan lalu.
Menurut dia, tender yang akan dilaksanakan Kementerian PU tahun ini hanya akan difokuskan pada proyek-proyek lama yang pembebasan lahannya telah berjalan. Proyek-proyek tersebut juga telah ditawarkan kepada pihak swasta dan mendapat persetujuan dukungan pemerintah.
Proyek-proyek tersebut adalah ruas tol Medan Kualanamu–Tebing Tinggi sepanjang 60 km senilai Rp5 triliun; Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 60,28 km senilai Rp5 triliun; Pandaan–Malang sepanjang 37,62 km senilai Rp2,2 triliun; dan Soreang–Pasirkoja sepanjang 15 km nilai Rp918 miliar.
"Keempat proyek itu pembebasan lahannya sudah berjalan dan kami harapkan tuntas tahun ini, sehingga bisa segera dilelangkan.Yang pasti, ruas-ruas ini sudah mendapatkan kepastian dukungan,” ujarnya.
Gani mencontohkan, ruas tol Cisumdawu yang telah mendapatkan kepastian telah mendapatkan persetujuan pendanaan dari Kementerian Keuangan sebesar Rp1,6 triliun. Nantinya dana tersebut akan dikucurkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012.
“Hampir semua akan mendapat dukungan dari pemerintah untuk meningkatkan kelayakan finansialnya. Hanya ruas tol Pandaan– Malangyang tidak mendapat dukungan, karena proyek ini dinilai sudah sangat feasible dan pasti diminati swasta,” imbuhnya.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU Djoko Murjanto mengungkapkan, proyek lainnya yaitu ruas Soreang–Pasirkoja telah mendapatkan kepastian alokasi dana untuk pembebasan lahannya melalui APBN tahun ini sebesar Rp240 miliar. Untuk pembebasan tanah Soreang–Pasirkoja, menurut dia, telah ditangani oleh pemerintah daerah, padahal sebelumnya sempat terkendala terkait masalah sosial dengan masyarakat.
"Mereka yang lebih mengerti persoalan. Sekarang sudah hampir beres. Awal tahun rasanya sudah tuntas,” jelas Djoko.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol, ruas tol Pandaan– Malang (Jawa Timur) membutuhkan dukungan pemerintah sebesar Rp293 miliar, sementara ruas Soreang– Pasirkoja (Jawa Barat) sebesar Rp510 miliar. Tol Kualanamu–Tebing Tinggi merupakan bagian ruas Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi sepanjang 60 km yang akan terintegrasi dengan jalan Trans-Sumatera. Ruas itu diproyeksikan menjadi akses baru menuju Bandar Udara Kualanamu. (bro)
Kepala BPJT Ahmad Gani Gazali mengatakan, Kementerian PU akan mendorong penyelesaian proses pembebasan lahan pada proyek pembangunan 35 jalan tol yang telah ditenderkan sebelumnya. Hal ini untuk mengejar target operasional pada 2014, terutama untuk ruas jalan tol Trans-Jawa.
“Saat ini seluruhnya masih dalam proses pembebasan lahan dan belum selesai. Kalau secara prinsip seluruh pembebasan lahan sudah tuntas, baru ada lelang proyek tol baru. Selama masalah tanah belum selesai, kami tidak akan lelangkan proyek baru,” kata Gani di Jakarta, akhir pekan lalu.
Menurut dia, tender yang akan dilaksanakan Kementerian PU tahun ini hanya akan difokuskan pada proyek-proyek lama yang pembebasan lahannya telah berjalan. Proyek-proyek tersebut juga telah ditawarkan kepada pihak swasta dan mendapat persetujuan dukungan pemerintah.
Proyek-proyek tersebut adalah ruas tol Medan Kualanamu–Tebing Tinggi sepanjang 60 km senilai Rp5 triliun; Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 60,28 km senilai Rp5 triliun; Pandaan–Malang sepanjang 37,62 km senilai Rp2,2 triliun; dan Soreang–Pasirkoja sepanjang 15 km nilai Rp918 miliar.
"Keempat proyek itu pembebasan lahannya sudah berjalan dan kami harapkan tuntas tahun ini, sehingga bisa segera dilelangkan.Yang pasti, ruas-ruas ini sudah mendapatkan kepastian dukungan,” ujarnya.
Gani mencontohkan, ruas tol Cisumdawu yang telah mendapatkan kepastian telah mendapatkan persetujuan pendanaan dari Kementerian Keuangan sebesar Rp1,6 triliun. Nantinya dana tersebut akan dikucurkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012.
“Hampir semua akan mendapat dukungan dari pemerintah untuk meningkatkan kelayakan finansialnya. Hanya ruas tol Pandaan– Malangyang tidak mendapat dukungan, karena proyek ini dinilai sudah sangat feasible dan pasti diminati swasta,” imbuhnya.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU Djoko Murjanto mengungkapkan, proyek lainnya yaitu ruas Soreang–Pasirkoja telah mendapatkan kepastian alokasi dana untuk pembebasan lahannya melalui APBN tahun ini sebesar Rp240 miliar. Untuk pembebasan tanah Soreang–Pasirkoja, menurut dia, telah ditangani oleh pemerintah daerah, padahal sebelumnya sempat terkendala terkait masalah sosial dengan masyarakat.
"Mereka yang lebih mengerti persoalan. Sekarang sudah hampir beres. Awal tahun rasanya sudah tuntas,” jelas Djoko.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol, ruas tol Pandaan– Malang (Jawa Timur) membutuhkan dukungan pemerintah sebesar Rp293 miliar, sementara ruas Soreang– Pasirkoja (Jawa Barat) sebesar Rp510 miliar. Tol Kualanamu–Tebing Tinggi merupakan bagian ruas Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi sepanjang 60 km yang akan terintegrasi dengan jalan Trans-Sumatera. Ruas itu diproyeksikan menjadi akses baru menuju Bandar Udara Kualanamu. (bro)
()