Pembatasan BBM hantui industri mobil nasional
A
A
A
Sindonews.com – Sejumlah faktor dikhawatirkan akan menghambat kinerja pasar nasional pada tahun ini. Faktor itu antara lain perlambatan ekonomi di Eropa dan pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mulai 1 April 2012.
Penjualan mobil hingga akhir 2012 yang diperkirakan bisa menembus 980.000 unit. Namun, krisis di Eropa tampaknya masih menghantui tercapainya proyeksi tersebut.
Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sekaligus ketua umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusdi mengatakan, prediksi itu merupakan skenario optimistis.
”Secara jangka panjang, target 1 juta unit tahun depan bisa tercapai. Tahun ini 920.000-930.000 cukup konservatif, dan 980.000 mungkin saja bisa tercapai,” katanya dalam diskusi Forum Wartawan Industri (Forwin) bertema ”Prediksi Pasar Mobil 2012” di Jakarta, kemarin.
Namun, Gaikindo tidak mau gegabah dulu dan akan melakukan koreksi-koreksi setiap tiga bulan. Dia menjelaskan, penjualan secara wholesales (dari pabrik ke dealer) hingga akhir 2011 diperkirakan mencapai 894.180 unit. Jumlah itu meningkat dibandingkan 2010 yang sebesar 764.709 unit.
Menurut dia, pertumbuhan penjualan tahun lalu terjadi secara merata di semua segmen mobil. ”Gaikindo memperkirakan ada dua penetapan. Pertama, krisis di Eropa akan berdampak pada likuiditas sehingga berimbas ke pembiayaan penjualan kendaraan bermotor, karena 70–75 persen pembelian masih secara kredit. Saya dengar informasi dari lembaga pembiayaan, saat ini ketersediaan likuiditas mulai terganggu,” ungkapnya.
Kedua, terkait pembatasan BBM, Gaikindo berharap hal itu tidak akan berpengaruh banyak terhadap penjualan seperti tahun 2005-2006 yang sempat anjlok 30 persen ketika harga premium naik.
”Kondisi yang saya lihat agak sedikit berbeda, namun masih sangat sulit. Ada dampak, tapi seberapa besar sangat sulit diperkirakan,” katanya.
Untuk ekspor, kata dia, tahun ini diharapkan bisa mengalami kenaikan dari pencapaian tahun lalu yang sekitar 100.000 unit. ”Beberapa merek masih bisa naik lagi, tapi kapasitas produksi terbatas. Realisasi kapasitas baru akan mulai 2012, jadi ada keseimbangan. Beberapa merek cukup bagus untuk ekspor. Kalau sudah terpasang kapasitas baru, dalam negeri sudah terpenuhi, untuk ekspor bisa ditingkatkan lagi,” paparnya.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi mengatakan, yang menjadi fokus Kemenperin adalah memperkuat struktur industri automotif nasional. Ketika sudah kuat, kata dia, para principal bisa mudah untuk menggenjot produksi.
”Selama ini tingkat kandungan komponen lokal 60 persen. Artinya dibeli dan diproduksi di Indonesia. Apakah bisa 100 persen? Tidak bisa. Di seluruh dunia tidak ada yang bisa. Karena dengan FTA (free trade agreement/ perjanjian perdagangan bebas), kita masuk dalam global production. Jadi, saling menukar,” kata Budi dalam acara yang sama.
Dia menuturkan, Kemenperin telah meminta kepada para principal untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi. ”Maka semua mata melirik, masuk investasi. Lebih dari USD1 miliar yang mau investasi di sini. Investasi komponen biasanya ikut masuk ke sini,”ujarnya.
Budi mengatakan, utilisasi produksi di dalam negeri juga tidak bisa mencapai 100 persen, maksimal hanya 80 persen. ”Tahun ini kapasitas tidak bisa 100 persen, mereka harus lembur, dan biasanya agak mahal.Ketika utilisasi 70–80 persen biasanya dia langsung investasi lagi,” katanya.
Dia menambahkan, saat ini pemerintah sedang menyasar pasar Afrika dan Amerika Selatan. Pintu masuk ke Afrika melalui negara-negara anggota D-8, sedangkan Amerika Selatan lewat Meksiko dan Venezuela. Sementara itu, Sudirman Maman mengatakan tahun ini Astra Daihatsu Motor (ADM) menargetkan penjualan sebesar 145.000 unit.
Jumlah itu naik dibandingkan realisasi tahun lalu yang sekitar 137.000 unit. Untuk produksi ADM dan Toyota Astra Motor (TAM), kata dia, tahun lalu sebesar 336.000 unit. Sudirman mengungkapkan, jumlah itu melonjak dari tahun 2010 yang sebesar 305.000 unit.
”Pabrik baru ADM di Karawang diharapkan selesai Oktober 2012, lalu bisa memulai produksi sekitar 20.000 unit. Selanjutnya, (produksi) akan naik tahun depan menjadi 100.000 unit,” tandasnya.
Sudirman menambahkan, kontributor terbesar bagi penjualan Daihatsu pada 2011 adalah mini MPV Xenia. Sedangkan untuk segmen retail, Xenia memberikan kontribusi sebanyak 67.292 unit atau 49 persen. (ank)
Penjualan mobil hingga akhir 2012 yang diperkirakan bisa menembus 980.000 unit. Namun, krisis di Eropa tampaknya masih menghantui tercapainya proyeksi tersebut.
Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sekaligus ketua umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusdi mengatakan, prediksi itu merupakan skenario optimistis.
”Secara jangka panjang, target 1 juta unit tahun depan bisa tercapai. Tahun ini 920.000-930.000 cukup konservatif, dan 980.000 mungkin saja bisa tercapai,” katanya dalam diskusi Forum Wartawan Industri (Forwin) bertema ”Prediksi Pasar Mobil 2012” di Jakarta, kemarin.
Namun, Gaikindo tidak mau gegabah dulu dan akan melakukan koreksi-koreksi setiap tiga bulan. Dia menjelaskan, penjualan secara wholesales (dari pabrik ke dealer) hingga akhir 2011 diperkirakan mencapai 894.180 unit. Jumlah itu meningkat dibandingkan 2010 yang sebesar 764.709 unit.
Menurut dia, pertumbuhan penjualan tahun lalu terjadi secara merata di semua segmen mobil. ”Gaikindo memperkirakan ada dua penetapan. Pertama, krisis di Eropa akan berdampak pada likuiditas sehingga berimbas ke pembiayaan penjualan kendaraan bermotor, karena 70–75 persen pembelian masih secara kredit. Saya dengar informasi dari lembaga pembiayaan, saat ini ketersediaan likuiditas mulai terganggu,” ungkapnya.
Kedua, terkait pembatasan BBM, Gaikindo berharap hal itu tidak akan berpengaruh banyak terhadap penjualan seperti tahun 2005-2006 yang sempat anjlok 30 persen ketika harga premium naik.
”Kondisi yang saya lihat agak sedikit berbeda, namun masih sangat sulit. Ada dampak, tapi seberapa besar sangat sulit diperkirakan,” katanya.
Untuk ekspor, kata dia, tahun ini diharapkan bisa mengalami kenaikan dari pencapaian tahun lalu yang sekitar 100.000 unit. ”Beberapa merek masih bisa naik lagi, tapi kapasitas produksi terbatas. Realisasi kapasitas baru akan mulai 2012, jadi ada keseimbangan. Beberapa merek cukup bagus untuk ekspor. Kalau sudah terpasang kapasitas baru, dalam negeri sudah terpenuhi, untuk ekspor bisa ditingkatkan lagi,” paparnya.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi mengatakan, yang menjadi fokus Kemenperin adalah memperkuat struktur industri automotif nasional. Ketika sudah kuat, kata dia, para principal bisa mudah untuk menggenjot produksi.
”Selama ini tingkat kandungan komponen lokal 60 persen. Artinya dibeli dan diproduksi di Indonesia. Apakah bisa 100 persen? Tidak bisa. Di seluruh dunia tidak ada yang bisa. Karena dengan FTA (free trade agreement/ perjanjian perdagangan bebas), kita masuk dalam global production. Jadi, saling menukar,” kata Budi dalam acara yang sama.
Dia menuturkan, Kemenperin telah meminta kepada para principal untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi. ”Maka semua mata melirik, masuk investasi. Lebih dari USD1 miliar yang mau investasi di sini. Investasi komponen biasanya ikut masuk ke sini,”ujarnya.
Budi mengatakan, utilisasi produksi di dalam negeri juga tidak bisa mencapai 100 persen, maksimal hanya 80 persen. ”Tahun ini kapasitas tidak bisa 100 persen, mereka harus lembur, dan biasanya agak mahal.Ketika utilisasi 70–80 persen biasanya dia langsung investasi lagi,” katanya.
Dia menambahkan, saat ini pemerintah sedang menyasar pasar Afrika dan Amerika Selatan. Pintu masuk ke Afrika melalui negara-negara anggota D-8, sedangkan Amerika Selatan lewat Meksiko dan Venezuela. Sementara itu, Sudirman Maman mengatakan tahun ini Astra Daihatsu Motor (ADM) menargetkan penjualan sebesar 145.000 unit.
Jumlah itu naik dibandingkan realisasi tahun lalu yang sekitar 137.000 unit. Untuk produksi ADM dan Toyota Astra Motor (TAM), kata dia, tahun lalu sebesar 336.000 unit. Sudirman mengungkapkan, jumlah itu melonjak dari tahun 2010 yang sebesar 305.000 unit.
”Pabrik baru ADM di Karawang diharapkan selesai Oktober 2012, lalu bisa memulai produksi sekitar 20.000 unit. Selanjutnya, (produksi) akan naik tahun depan menjadi 100.000 unit,” tandasnya.
Sudirman menambahkan, kontributor terbesar bagi penjualan Daihatsu pada 2011 adalah mini MPV Xenia. Sedangkan untuk segmen retail, Xenia memberikan kontribusi sebanyak 67.292 unit atau 49 persen. (ank)
()