Giliran Dahlan Iskan beli mobil Esemka Sang Surya
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah mengakui kehadiran mobil Esemka sebagai tahap awal proses produksi mobil nasional (mobnas). Namun, mobil ini harus diletakkan secara proporsional sebagai mobil pembelajaran di sekolah.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan, keberhasilan merakit mobil oleh para siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) menjadi langkah awal untuk menghasilkan generasi yang lebih mengenal dan menggemari teknologi.
Pembuatan mobil Esemka, menurut Dahlan, merupakan proses belajar yang sangat efektif dan baik sekali. “Mereka membuat atau merakit tidak usah dipermasalahkan. Tapi, secara proporsional, itu harus dilihat sebagai proses belajar, bukan produksi,” ujar dia saat mengunjungi PT Industri Kereta Api (Inka) di Madiun, Jawa Timur, kemarin.
Mantan Direktur Utama PLN itu meyakini Indonesia sudah sanggup memproduksi mobnas. Namun, menghadirkan mobnas bukan hanya perkara produksi, tapi juga soal keandalan produk, harga jual kembali, hingga purna jualnya sehingga mobil yang diproduksi laku di pasaran.
“Kalau memproduksi gampang. Tapi laku atau tidak, itu kaitannya dengan sikap masyarakat kita. Itu harus didahului riset pasar, ada prototipe,” katanya.
Sebelum ke PT Inka, Dahlan lebih dahulu mencoba mobil Esemka Sang Surya hasil rakitan siswa SMK Muhammadiyah 2 Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu, pria kelahiran Magetan ini membeli satu unit Esemka Sang Surya seharga Rp250 juta. Dukungan terhadap mobil Esemka memang terus mengalir deras.
“Esemka tidak hanya mobil, tapi spirit, sebuah message melalui sebuah mobil. Esemka sebagai suatu ungkapan rasa nasionalisme masyarakat,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta kemarin.
Mantan Menteri Sekretaris Negara ini mengungkapkan, dukungan besar masyarakat terhadap Esemka juga menunjukkan kerinduan yang besar bangsa Indonesia untuk memakai produk dalam negeri. Anggota Komisi X DPR Guruh Soekarnoputra mengaku sangat mendukung pengembangan Esemka menjadi mobnas. Menurut dia, karya anak bangsa harus diapresiasi.
“Karya terbaik putra-putri bangsa harus kita dukung. Kalau bukan didukung kita sendiri,lalu siapa lagi?” kata Guruh di sela peringatan ulang tahunnya yang ke-59 di Jalan Sriwijaya Raya kemarin.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan, keberhasilan merakit mobil oleh para siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) menjadi langkah awal untuk menghasilkan generasi yang lebih mengenal dan menggemari teknologi.
Pembuatan mobil Esemka, menurut Dahlan, merupakan proses belajar yang sangat efektif dan baik sekali. “Mereka membuat atau merakit tidak usah dipermasalahkan. Tapi, secara proporsional, itu harus dilihat sebagai proses belajar, bukan produksi,” ujar dia saat mengunjungi PT Industri Kereta Api (Inka) di Madiun, Jawa Timur, kemarin.
Mantan Direktur Utama PLN itu meyakini Indonesia sudah sanggup memproduksi mobnas. Namun, menghadirkan mobnas bukan hanya perkara produksi, tapi juga soal keandalan produk, harga jual kembali, hingga purna jualnya sehingga mobil yang diproduksi laku di pasaran.
“Kalau memproduksi gampang. Tapi laku atau tidak, itu kaitannya dengan sikap masyarakat kita. Itu harus didahului riset pasar, ada prototipe,” katanya.
Sebelum ke PT Inka, Dahlan lebih dahulu mencoba mobil Esemka Sang Surya hasil rakitan siswa SMK Muhammadiyah 2 Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu, pria kelahiran Magetan ini membeli satu unit Esemka Sang Surya seharga Rp250 juta. Dukungan terhadap mobil Esemka memang terus mengalir deras.
“Esemka tidak hanya mobil, tapi spirit, sebuah message melalui sebuah mobil. Esemka sebagai suatu ungkapan rasa nasionalisme masyarakat,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta kemarin.
Mantan Menteri Sekretaris Negara ini mengungkapkan, dukungan besar masyarakat terhadap Esemka juga menunjukkan kerinduan yang besar bangsa Indonesia untuk memakai produk dalam negeri. Anggota Komisi X DPR Guruh Soekarnoputra mengaku sangat mendukung pengembangan Esemka menjadi mobnas. Menurut dia, karya anak bangsa harus diapresiasi.
“Karya terbaik putra-putri bangsa harus kita dukung. Kalau bukan didukung kita sendiri,lalu siapa lagi?” kata Guruh di sela peringatan ulang tahunnya yang ke-59 di Jalan Sriwijaya Raya kemarin.
()