Dari Abi & Umi Menjadi Everest

Minggu, 15 Januari 2012 - 11:12 WIB
Dari Abi & Umi Menjadi Everest
Dari Abi & Umi Menjadi Everest
A A A
Sindonews.com - Memiliki moto tetap semangat menjalani usaha, Dewi kembali melanjutkan usaha kulinernya setelah pada usaha yang pertama di Pondok Gede, Jakarta Timur tidak sesuai harapan.

Semangatnya membuktikan hasil positif karena setelah melanjutkan di tempat baru, manisnya keringat berhasil diteguknya. Keberhasilan membuka usaha kuliner di lokasi baru ini tidak terlepas dari dukungan keluarga dan kekasihnya. Pilihannya keluar dari salah satu restoran terkenal di Jakarta tidak mengecewa wanita yang bercita-cita menjadi istri yang baik bagi suaminya, ini karena usaha kulinernya sekarang sudah bisa menghasilkan omzet rata-rata Rp3 juta per hari.

“Saya keluar karena ingin membuka usaha ini. Ingin mandiri dan tidak selalu diatur orang lain,” kata wanita yang sempat mengikuti pelatihan memasak di Indonesia Chef Association (ICA) ini.

Dewi pun memiliki keinginan kuat untuk melebarkan usahanya. Diawali dengan penggantian nama rumah makannya dari Abi & Ummi menjadi Ayam Penyet Everest. Pemilihan nama baru itu terinspirasi dari nama gunung tertinggi di dunia, gunung (mount) Everest.

Nama gunung itu sendiri muncul karena Dewi bersama kekasihnya, ketika masih sama-sama mengenyam pendidikan di Madrasah Aliyah (MA) Salafiyah, Kebumen, Jawa Tengah merupakan pencinta alam, sehingga mereka berdua sepakat untuk memilih nama gunung di Nepal tersebut sebagai nama baru rumah makannya dengan harapan usaha kulinernya melambung setinggi gunung Everest.

Ke depan, anak dari M Siran dan Asmini ini berharap rumah makan Ayam Penyet Everest ini bisa semakin maju dan membuka cabang baru di sejumlah kota di Indonesia. Bahkan, wanita yang memiliki hobi jalan-jalan dan kuliner, ini juga memiliki target besar untuk bisa membuka cabang di luar negeri.

Namun, untuk pembukaan cabang baru, menurut dia belum akan dilakukan dalam waktu dekat ini lantaran masih fokus untuk membesarkan usaha yang ada sekaligus memperkuat manajemen usaha.

Kendati ingin memperluas pangsa pasarnya, Dewi yang juga gemar membuat sandwich ini enggan membuka restoran khusus ayam penyet lantaran ingin menyajikan banyak menu yang lebih bervariasi.

“Target terbesarnya bisa go international. Kalau restoran khusus ayam penyet, tidak ya supaya bisa bervariasi dan banyak pilihan menu,” imbuh Dewi, yang memiliki pengalaman di restoran selama tujuh tahun.

Karena itu, untuk lebih memopulerkan rumah makannya, Dewi berencana membuat menu baru. Adapun menu yang akan launching, yakni bebek penyet, ikan mas penyet, dan tahu penyet.

Alasan menambah menu baru dalam daftar menu yang sudah ada karena banyak pelanggan,yang menanyakan tiga menu tersebut. Alhasil, untuk memberi kepuasaan kepada pelanggan, ketiga menu itu akan segera launching pada pertengahan bulan ini. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3766 seconds (0.1#10.140)