2012, Konsumsi mi instan diprediksi capai 15 miliar bungkus
A
A
A
Sindonews.com - Konsumsi mi instan nasional diperkirakan bisa mencapai 15 miliar bungkus hingga akhir tahun ini. Ketua Asosiasi Roti, Biskuit, dan Mi Instan (Arobim), Sribugo Suratmo, mengatakan konsumsi mi instan juga diperkirakan telah mencapai 12 miliar bungkus pada tahun lalu.
“Tahun ini seharusnya konsumsi bisa mencapai 15 miliar bungkus. Konsumsi mi instan memang naik terus. Sekitar 10 persen dari angka itu adalah untuk ekspor,” kata Sribugo di Jakarta, sabtu 14 Januari 2012.
Terkait produksi, menurutnya hingga saat ini belum ada hambatan. Ketersediaan bahan baku untuk industri mi instan di dalam negeri juga tidak ada masalah.
Kendati demikian, Sribugo mengaku, pihaknya mengkhawatirkan, masalah energi, seperti listrik dan gas, akan menekan daya saing industri makanan dan minuman nasional.
“Di sisi lain, kami menyoroti persoalan yang selama ini jadi isu. Yakni, terkait infrastruktur, listrik, dan gas. Hal ini bisa menyebabkan industri di dalam negeri tidak berkembang,” jelasnya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Industri Pangan Indonesia (Aspipin) Budiyanto pernah mengatakan, konsumsi mi instan secara per kapita yang tinggi menyebabkan pertumbuhan permintaan sebesar enam hingga delapan persen per tahun. (bro)
“Tahun ini seharusnya konsumsi bisa mencapai 15 miliar bungkus. Konsumsi mi instan memang naik terus. Sekitar 10 persen dari angka itu adalah untuk ekspor,” kata Sribugo di Jakarta, sabtu 14 Januari 2012.
Terkait produksi, menurutnya hingga saat ini belum ada hambatan. Ketersediaan bahan baku untuk industri mi instan di dalam negeri juga tidak ada masalah.
Kendati demikian, Sribugo mengaku, pihaknya mengkhawatirkan, masalah energi, seperti listrik dan gas, akan menekan daya saing industri makanan dan minuman nasional.
“Di sisi lain, kami menyoroti persoalan yang selama ini jadi isu. Yakni, terkait infrastruktur, listrik, dan gas. Hal ini bisa menyebabkan industri di dalam negeri tidak berkembang,” jelasnya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Industri Pangan Indonesia (Aspipin) Budiyanto pernah mengatakan, konsumsi mi instan secara per kapita yang tinggi menyebabkan pertumbuhan permintaan sebesar enam hingga delapan persen per tahun. (bro)
()