Amankan urat nadi distribusi!

Rabu, 18 Januari 2012 - 08:47 WIB
Amankan urat nadi distribusi!
Amankan urat nadi distribusi!
A A A
Sindonews.com – Pemerintah menyiapkan berbagai skenario jangka panjang untuk mengatasi banjir yang kerap merendam tol Jakarta–Merak. Penanganan dilakukan demi mencegah terganggunya distribusi barang yang dapat memicu inflasi.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan, distribusi barang dari dan ke Jawa–Sumatera tidak boleh terganggu meskipun ada banjir yang merendam tol Jakarta–Merak.

“Jangan sampai (banjir) ganggu distribusi. Saya minta dijaga betul agar tidak ada gangguan jalur utama. Tidak boleh terganggu (distribusi) logistik,” ujar Hatta di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, kemarin.

Hatta mengungkapkan,pemerintah telah melakukan langkah-langkah untuk menangani banjir dalam jangka pendek dan panjang. Dia menilai sejauh ini penyebab banjir hanya karena ada aliran air yang tersumbat.

”Jadi semua upaya yang berkaitan dengan aliran air, kalau tergenang seperti apa (penanganannya)? Preventifnya seperti apa? Intinya (jalur ini) tidak boleh terputus karena itu urat nadi walaupun ada jalur lain,” kata Hatta.

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan menjelaskan, sejauh ini distribusi logistik belum terpengaruh banjir itu. Pasalnya, pasokan pangan, terutama beras, bisa dipenuhi Pulau Jawa sendiri. Namun, dia mengingatkan, distribusi sayuran dan buah-buahan dari dan ke Jawa–Sumatera mungkin akan sedikit terganggu.

“Karena komoditas itu umumnya dari Sumatera ke Jawa, tapi volumenya paling hanya 10 persen,” tutur dia

Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Soeroyo Alimoeso menjelaskan, sejumlah alternatif sedang dikembangkan pemerintah untuk mengatasi banjir tersebut. Salah satunya dengan meninggikan jalan sebagaimana pernah diterapkan di tol menuju Bandara Soekarno–Hatta. Alternatif lain adalah dengan menggunakan jalur arteri.

“Hanya kita minta pemda membatasi bangunan. Jalan nasional itu harus dipelihara, fungsinya sebagai jalan arteri tetap menjadi yang utama,” tandasnya.

Untuk alternatif jangka panjang, Soeroyo mengungkapkan, pemerintah tengah mengembangkan pelabuhan di Bojonegara, Banten.Pelabuhan tersebut nantinya akan langsung terhubung ke Ketapang, Lampung bagian selatan.

“Pada 2012 ini sudah akan membangun dermaga 6 di Merak dan Bakauheni,” katanya.

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menyatakan, untuk antisipasi jangka panjang, Pemprov Banten segera berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) dan pihak terkait untuk mempercepat proses pembangunan Waduk Karian di Kabupaten Lebak.

“Waduk Karian tentunya diharapkan mampu mengantisipasi banjir karena nantinya bisa menampung aliran air dari Sungai Ciujung dan Cidurian,” kata Atut di Banten kemarin.

Wakil Menteri PU Hermanto Dardak menyatakan, sejak 10 tahun lalu telah direncanakan menambah debit Bendung Pamarayan dan merencanakan pembangunan waduk, antara lain Waduk Karian. Menurut dia, pihaknya akan segera melakukan langkah-langkah supaya bencana banjir di Banten tidak akan terjadi lagi.

Banjir yang berlangsung sejak Sabtu, 14 Januari lalu telah melanda 42 kecamatan dan 158 desa di enam kabupaten di Provinsi Banten, yaitu Serang,
Lebak,Pandeglang,Tangerang, Kota Serang, dan Kota Cilegon. Banjir sempat merendam ruas tol Jakarta–Merak, berdampak cukup signifikan pada perekonomian nasional.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7181 seconds (0.1#10.140)