FSRU Teluk Jakarta molor, PLN terpaksa pakai solar
A
A
A
Sindonews.com - PT PLN (Persero) mengatakan masih tetap menggunakan solar sebagai bahan bakar pembangkit PLN di Muara Karang sambil menunggu gas mengalir dari FSRU Teluk Jakarta.
"PLN terpaksa harus tetap menggunakan solar untuk menyalakan pembangkit Muara Karang hingga gas mengalir. Risikonya solar lebih mahal," ujar Kepala Divisi minyak dan gas PLN Suryadi Mardjoeki yang dihubungi Okezone di Jakarta, Jumat (20/1/2012).
Dirinya juga mengakui adanya insiden kerusakan pada Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) LNG di Teluk Jakarta tersebut. "Alokasi gas 200 mmscfd dari Teluk Jakarta mundur ke Juni karena ada kerusakan pada FSRU," tegasnya.
Sebelumnya PT Nusantara Regas, Joint Venture Company antara PT Pertamina dan PT PGN mengatakan rencana pengoperasi Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) LNG di Teluk Jakarta diperkirakan akan mundur dari rencana sebelumnya, yaitu pada Maret.
"Saat ini kapal tanker yang akan menjadi FSRU mengalami kerusakan, sehingga diperkirakan tidak bisa merapat di Teluk Jakarta pada 31 Januari 2012 ini, seperti yang telah direncanakan sebelumnya. Saya bisa bilang bahwa, karena ada terjadi sedikit insiden, kemungkinan diundur, masih kemungkinan diundur," ujar Direktur Utama PT Nusantara Regas Hendra Jaya.
"PLN terpaksa harus tetap menggunakan solar untuk menyalakan pembangkit Muara Karang hingga gas mengalir. Risikonya solar lebih mahal," ujar Kepala Divisi minyak dan gas PLN Suryadi Mardjoeki yang dihubungi Okezone di Jakarta, Jumat (20/1/2012).
Dirinya juga mengakui adanya insiden kerusakan pada Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) LNG di Teluk Jakarta tersebut. "Alokasi gas 200 mmscfd dari Teluk Jakarta mundur ke Juni karena ada kerusakan pada FSRU," tegasnya.
Sebelumnya PT Nusantara Regas, Joint Venture Company antara PT Pertamina dan PT PGN mengatakan rencana pengoperasi Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) LNG di Teluk Jakarta diperkirakan akan mundur dari rencana sebelumnya, yaitu pada Maret.
"Saat ini kapal tanker yang akan menjadi FSRU mengalami kerusakan, sehingga diperkirakan tidak bisa merapat di Teluk Jakarta pada 31 Januari 2012 ini, seperti yang telah direncanakan sebelumnya. Saya bisa bilang bahwa, karena ada terjadi sedikit insiden, kemungkinan diundur, masih kemungkinan diundur," ujar Direktur Utama PT Nusantara Regas Hendra Jaya.
()