Pertamina diminta tingkatkan produksi
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pelaksana kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) meminta PT Pertamina (Persero) untuk meningkatkan produksinya dan memperbesar cadangan minyaknya guna meningkatkan ketahanan energi nasional.
"Untuk meningkatkan ketahanan minyak kita, hal yang sebetulnya lebih penting harus dilakukan oleh Pertamina adalah memperbesar jumlah cadangannya. Sebagaimana diketahui, cadangan minyak hanya dapat ditingkatkan jika kegiatan eksplorasi dapat lebih digencarkan," ujar Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas BP Migas Gde Pradnyana, di Jakarta, Selasa (24/1/2012).
Dirinya mengakui saat inspeksi mendadak yang dilakukan BP Migas di awal Januari ini terlihat bahwa Pertamina kurang gencar melakukan kegiatan eksplorasi untuk meningkatkan produksinya. "Saat kunjungan Kepala BP Migas ke Sorong, Papua Barat, kami mendapatkan gambaran betapa minimnya kegiatan eksplorasi Pertamina disana," tegasnya.
Dalam hal ini, lanjut Gde, keinginan Pertamina untuk menaikkan produksi minyak bumi juga perlu dibuktikan dengan mengaktifkan program-program eksplorasi di Lapangan Klamono yang potensinya masih sangat besar.
"Kepala BP Migas Pak Priyono sangat mengharapkan Pertamina dapat menghidupkan lagi kilang minyak Kasim dengan kapasitas 10 ribu Barel Per Day (BPD) di Sorong, dimana crudenya tersedia di Papua, baik dari Joint Operating Body (JOB), Petrochina, maupun dari Pertamina sendiri," kata Gde.
Demikian juga, Gde menambahkan, pihaknya mendapati minimnya kegiatan eksplorasi dari lapangan-lapangan Pertamina Kalimantan Timur, dan dari lapangan-lapangan lain.
"Agresifitas Pertamina untuk menambah cadangannya dengan mengambil alih dan akuisisi lapangan lain di Indonesia tidak akan menambah cadangan nasional kita. Ketahanan minyak kita akan meningkat jika cadangan nasional meningkat, dan cadangan nasional hanya akan meningkat jika dilakukan melalui peningkatan eksplorasi di lapangan yang ada di Indonesia dan akuisisi lapangan-lapangan yang ada di luar negeri," pungkasnya. (ank)
"Untuk meningkatkan ketahanan minyak kita, hal yang sebetulnya lebih penting harus dilakukan oleh Pertamina adalah memperbesar jumlah cadangannya. Sebagaimana diketahui, cadangan minyak hanya dapat ditingkatkan jika kegiatan eksplorasi dapat lebih digencarkan," ujar Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas BP Migas Gde Pradnyana, di Jakarta, Selasa (24/1/2012).
Dirinya mengakui saat inspeksi mendadak yang dilakukan BP Migas di awal Januari ini terlihat bahwa Pertamina kurang gencar melakukan kegiatan eksplorasi untuk meningkatkan produksinya. "Saat kunjungan Kepala BP Migas ke Sorong, Papua Barat, kami mendapatkan gambaran betapa minimnya kegiatan eksplorasi Pertamina disana," tegasnya.
Dalam hal ini, lanjut Gde, keinginan Pertamina untuk menaikkan produksi minyak bumi juga perlu dibuktikan dengan mengaktifkan program-program eksplorasi di Lapangan Klamono yang potensinya masih sangat besar.
"Kepala BP Migas Pak Priyono sangat mengharapkan Pertamina dapat menghidupkan lagi kilang minyak Kasim dengan kapasitas 10 ribu Barel Per Day (BPD) di Sorong, dimana crudenya tersedia di Papua, baik dari Joint Operating Body (JOB), Petrochina, maupun dari Pertamina sendiri," kata Gde.
Demikian juga, Gde menambahkan, pihaknya mendapati minimnya kegiatan eksplorasi dari lapangan-lapangan Pertamina Kalimantan Timur, dan dari lapangan-lapangan lain.
"Agresifitas Pertamina untuk menambah cadangannya dengan mengambil alih dan akuisisi lapangan lain di Indonesia tidak akan menambah cadangan nasional kita. Ketahanan minyak kita akan meningkat jika cadangan nasional meningkat, dan cadangan nasional hanya akan meningkat jika dilakukan melalui peningkatan eksplorasi di lapangan yang ada di Indonesia dan akuisisi lapangan-lapangan yang ada di luar negeri," pungkasnya. (ank)
()