Pasar tenaga kerja menurun
A
A
A
Sindonews.com – Organisasi Buruh Internasional (International Labor Organization/ILO) menyatakan, prospek pasar tenaga kerja global mengalami penurunan dibanding tahun lalu akibat lemahnya perekonomian selama tiga tahun terakhir.
Muramnya situasi pasar tenaga kerja di masa mendatang disebut ILO sebagai tantangan mendesak. Kondisi tersebut mengharuskan pemerintah menciptakan 600 juta lapangan pekerjaan dalam 10 tahun mendatang.
”Saat ini secara global, sebanyak 1,1 miliar orang menjadi pengangguran atau hidup dalam kemiskinan,” ujar ILO dalam pernyataan resminya seperti dikutip BBC, Selasa 24 Januari 2012.
Organisasi tersebut menambahkan, untuk menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan, kohesi sosial perlu dijaga di samping penciptaan lapangan kerja produktif selama satu dekade berikutnya.Meski demikian, langkah tersebut tetap masih harus didukung program lain karena di saat yang sama ada sekitar 900 juta pekerja yang hidup di bawah garis kemiskinan, terutama di negara-negara berkembang.
ILO berpendapat, penciptaan lapangan kerja harus didorong oleh kondisi ekonomi yang baik di negara berkembang seperti Amerika Latin dan Asia Timur. Laporan tahunan yang dikeluarkan ILO pada Senin (23/1) menyerukan koordinasi lebih baik lagi di sektor kebijakan fiskal, perbaikan dan regulasi sektor keuangan serta dukungan bagi ekonomi riil. Direktur ILO Juan Somavia mengatakan, krisis pekerjaan akan terus berlanjut meski pemerintah dibebani target membukalapanganpekerjaan.
”Apa yang dibutuhkan saat ini adalah bahwa penciptaan lapangan pekerjaan dalam ekonomi riil harus menjadi prioritas nomor satu kami,” ujarnya.
Menurut kantor berita Reuters, laporan tersebut juga menyatakan bahwa pemerintah harus berkoordinasi dan bertindak tegas untuk mengurangi kekhawatiran dan ketidakpastian yang menghambat investasi swasta. Hal itu bisa terwujud dengan bantuan sektor swasta yang bisa kembali menjadi motor penggerak utama penciptaan lapangan kerja global.
Ekonom senior ILO Ekkehard Ernst mengungkapkan, apa yang telah terjadi dengan perekonomian global pada tahun lalu membuat perkiraan ILO menjadi jauh lebih pesimistis.
”Kami tidak meramalkan stagnasi bertahap atau turunnya angka pengangguran pada tahun ini, pasalnya jumlah pengangguran awal 2012 meningkat yang kemungkinan menimbulkan kerusakan serius terhadappertumbuhanglobal,” imbuhnya.
Dia menambahkan, jika para pekerja yang putus asa dianggap sebagai pengangguran, maka pengangguran global akan mengalami kenaikan tajam dari 197 juta saat ini ke 225 juta orang, sementara tingkat pengangguran akan naik dari 6% menjadi 6,9%. Menurut laporan ILO, kaum muda akan terkena dampak serius akibat krisis lapangan pekerjaan. Namun,ada sedikit harapan untuk perbaikan substansial dalam jangka pendek mengenai prospek kerja.
ILO menyatakan, sebanyak 74,8 juta kaum muda usia 15–24 tahun menjadi pengangguran pada 2011,meningkat lebih dari 4 juta sejak 2007 lalu berdasarkan total angkatan kerja global sebesar 3,3 miliar. Sementara itu, AFP melaporkan, kaum muda di dunia kemungkinan akan menjadi pengangguran dibandingkan orang dewasa, dengan persentase sebesar 12,7%.
Ekonom Ernst and Fellow ILO Moazam Mahmood merekomendasikan, adanya porsi belanja publik tambahan guna mendukung ekonomi domestik maupun global. ”Negara berkembang telah tertinggal di belakang negara maju dalam pertumbuhan produktivitas tenaga kerja, meningkatkan risiko divergensi lebih lanjut dalam standar hidup dan membatasi prospek untuk mengurangi kemiskinan,” paparnya.
Meski saat ini ekonomi global ada di kondisi yang baik seperti adanya resolusi cepat dari krisis utang zona euro, organisasi tersebut memperkirakan pengangguran global akan terjebak di angka 6% pada 2016 mendatang. Sebelumnya otoritas zona euro mengumumkan tingkat pengangguran di kawasan itu masih berada di level tertinggi yakni 10,3% pada November tahun lalu.
Menurut Biro Statistik Eropa Eurostat, di zona euro pengangguran pada November lalu mencapai 16,3 juta orang, atau naik sebanyak 587.000 orang dibanding bulan yang sama tahun 2010. Sedangkan secara keseluruhan, di Eropa jumlah pengangguran pada Oktober 2011 mencapai 23,6 juta orang, atau bertambah 723.000 orang dibanding periode yang sama 2010. Menurut Eurostat, jumlah pengangguran terbanyak terdapat di Spanyol dengan persentase mencapai 22,9%, naik dibanding tahun sebelumnya 22,4%. (bro)
()