Pemda didorong terbitkan obligasi
A
A
A
Sindonews.com – Pengamat ekonomi Aviliani menyarankan kepada pemerintah daerah yang membutuhkan dana untuk pembangunan infrastruktur bisa menerbitkan obligasi.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik saat ini akan menguntungkan daerah untuk memacu pembangunan infrastruktur. ”Dengan pertumbuhan yang baik, inflasi dan suku bunga yang rendah seperti sekarang harus dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur,” ujar Aviliani di Jakarta, Rabu (25/1/2012).
Dia menjelaskan, untuk bisa meningkatkan pembangunan infrastruktur yang baik dan menarik bagi investor, tentu membutuhkan anggaran yang besar. Namun,hal itu tidak bisa dipenuhi seluruhnya oleh anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Untuk itu,dibutuhkan modal dari masyarakat berupa obligasi daerah seperti yang akan dikeluarkan Pemprov DKI sebesar Rp1,7 triliun.
”Obligasi sangat dibutuhkan, dan saya lihat tidak akan membebankan keuangan daerah karena dia akan menumbuhkanmultiplayer effect yang berimbas pada peningkatan penerimaan pajak,” jelasnya.
Sementara, Gubernur DKI Fauzi Bowo mengatakan, rencana penerbitan obligasi senilai Rp1,7 triliun tidak akan membuat pemda membayar bunga tinggi. Pasalnya, bunga hanya dibayarkan berdasarkan modal yang dipakai, bukan berdasarkan total pinjaman.
”Obligasi Rp1,7 triliun sangat dibutuhkan untuk membangun infrastruktur di DKI. Jadi, modal yang terkumpul tidak langsung dipakai seluruhnya. Beban bunga hanya berdasarkan modal yang terserap,” katanya.
Foke mengatakan, APBD DKI Jakarta 2012 ditetapkan sebesar Rp36,02 triliun, terdiri atas pendapatan daerah Rp30,64 triliun dan penerimaan pembiayaan Rp5,38 triliun serta belanja daerah Rp33,82 triliun.
Defisit anggaran yang mencapai Rp3,18 triliun ditutupi oleh penerimaan pembiayaan Rp5,38 triliun yang terdiri atas sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) APBD 2011 sebesar Rp3,68 triliun dan penerbitan obligasi daerah Rp1,7 triliun.
Dia mengatakan, obligasi daerah senilai Rp1,7 triliun rencana dialokasikan untuk empat proyek pembangunan yaitu RSUD Jakarta Selatan senilai Rp185 miliar, pengolahan air limbah di Casablanca Rp235 miliar, rumah susun di Daan Mogot Rp500 miliar, dan Terminal Bus Pulogebang Rp757 miliar. (bro)
()