PT KNI investasi USD450 juta

Kamis, 26 Januari 2012 - 16:23 WIB
PT KNI investasi USD450 juta
PT KNI investasi USD450 juta
A A A
Sindonews.com - PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) akan mengoperasikan pabrik amonium nitrat terbesar di Indonesia pada Februari 2012. Pabrik senilai USD450 juta itu memiliki kapasitas 300 ribu metrik ton (MT) per tahun.

Pabrik yang terletak di Kawasan Kaltim Industrial Estate Bontang tersebut dibangun sejak Agustus 2009. Investasi itu dilakukan guna mengurangi ketergantungan impor amonium nitrat.

Direktur Utama PT KNI Antung Pandoyo mengatakan, KNI akan menjadi produsen amonium nitrat terbesar di Indonesia dan akan berperan besar dalam melayani kebutuhan industri nasional.

"KNI dibangun untuk memenuhi kebutuhan nasional akan amonium nitrat yang selama ini bergantung pada produk impor," kata Antung di Jakarta kemarin.

Amonium nitrat merupakan bahan baku untuk pembuatan bahan peledak berdaya ledak rendah atau low explosive. Amonium nitrat umumnya digunakan sebagai bahan peledak sektor komersial seperti industri pertambangan, batubara, tembaga, emas dan industri semen.

Industri amonium nitrat terus tumbuh sejalan dengan pertumbuhan industri pertambangan di Indonesia yang meningkat tajam sejak lima tahun terakhir. Sementara kebutuhan amonium nitrat untuk pasar dalam negeri pada tahun 2012 diperkirakan bisa mencapai 600 ribu MT per tahun.

Terkait persiapan produksi perdana KNI, Antung mengatakan pihak pemerintah daerah maupun pusat sudah menyetujuinya. Bahkan Wakil Menteri Pertahanan telah meninjau kesiapan pabrik KNI.

"Kesiapan sistem dan prosedur operasional saat ini telah mencapai 100 persen. Keseluruhan dari sekitar 120 sistem dan sub-sistem sudah mencapai tahap mechanical completion, saat ini kegiatan commissioning yang sedang berlangsung," jelasnya.

Seperti diketahui, PT KNI didirikan pada tahun 2001 sebagai perusahaan PMA. Sejak awal pendiriannya, KNI bertujuan untuk memenuhi kebutuhan amonium nitrat di Indonesia. Armindo Grup (Armindo) yang sejak awal menguasai saham mayoritas KNI sebesar 51 persen telah menggandeng mitra luar negeri yaitu Orica International, dengan kepemilikan saham sebesar 49 persen.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6738 seconds (0.1#10.140)