Gerakkan sektor riil Sumut, 3 UKM terima award

Minggu, 29 Januari 2012 - 12:11 WIB
Gerakkan sektor riil Sumut, 3 UKM terima award
Gerakkan sektor riil Sumut, 3 UKM terima award
A A A
Sindonews.com - Tiga pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) menerima anugerah Eksportir-Importir Award 2011 karena mampu membantu menggerakkan sektor riil di Sumatera Utara (Utara).

Ketiga UKM, yakni perusahaan keripik singkong Kreasi Lutvi, CV Indomakmur Sentosa, dan Impotir Senobar Guna Jaya. Kreasi Lutvi dinilai telah membantu menggerakkan sektotr riil dengan memanfaatkan produksi petani singkong sebanyak 400 ton per hari untuk bahan baku produksi keripik.

Begitu juga dengan perusahaan Indomakmur Sentosa yang memanfaatkan limbah kelapa sawit menjadi produk yang berguna. Semua produk UKM ini telah di ekspor ke luar negeri. Kemudian, perusahaan Senobar Guna Jaya telah membantu Sumut mengimpor aspal untuk pembangunan infrastruktur di daerah ini.

Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia Sumut (GPEI) sekaligus Ketua Gabungan Importir Seluruh Indonesia (GINSI) Sumut Khairul Mahali mengatakan, penghargaan ini sengaja diberikan kepada UKM yang dianggap berkontribusi terhadap sektor riil agar pengusaha tersebut mampu meningkatkan akselerasi perekonomian di daerah dalam memasuki masyarakat ekonomi ASEAN 2015.

“Peran eksportir dan importir begitu besar bagi perdagangan Indonesia. Maka kami memandang perlu memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada mereka yang berkompeten di Sumatera Utara, dalam sebuah anugerah Eksportir-Importir Awards 2011,” terangnya.

Selain kepada pengusaha, ajang penghargaan UKM "Go Export“ yang berlangsung di Tiara Convention Center, juga memberikan apresiasi kepada Wali Kota Medan Rahudman Harahap.

Menurut Khairul Mahali sejak dilantik, Rahudman telah melakukan gebrakan yang mendukung dan konsern dalam menggerakkan sektor riil. Terutama dalam memajukan dunia usaha di kota ini, di antaranya dengan menggratiskan Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP), izin usaha untuk UKM, dan pengurusan tanda daftar perusahaan (TDP).

“Melihat aktivitas selama 2011, Wali Kota Medan juga terlihat sangat serius merevitalisasi pasar, sehingga pasar Sumut menjadi pasar modern yang dapat diarahkan menuju pasar ekspor,” tuturnya.

Wali Kota Rahudman mengungkapkan, struktur ekonomi Kota Medan saat ini didominasi sektor tertier dengan porsi 70 persen dan sekunder 27 persen. Lalu infrastruktur ekonomi daerah didukung oleh 54 pasar tradisional dan 199 pasar modern, serta 175 industri besar dan sedang, dengan pelaku UKM sekitar 222 ribu.

”Melalui kemitraan dan sinergitas yang terbangun, ekonomi Kota Medan tumbuh 7,9 persen pada 2011 dengan Pembentukan Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp93,1 triliun atau menyumbang 30,2 persen terhadap pembentukan PDRB Sumut,” tuturnya.

Pertumbuhan ekonomi daerah selama 2011 didukung stabilitas ekonomi daerah yang tumbuh sebesar 3,5 persen, sehingga mampu meningkatkan daya beli, pengeluaran konsumsi rumah tangga dan kesejahteraan masyarakat.

Bahkan, pada 2011 pengeluaran konsumsi rumah tangga telah mencapai 31 persen dari PDRB, sedangkan belanja APBD mencapai 4 persen dari PDRB.

”Beberapa kebijakan pokok yang diterapkan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi daerah adalah mengusahakan adanya fasilitas, kemudahan dan insentif penanaman modal dan lainnya,” jelasnya.

Selaras dengan penetapan Medan sebagai kota metropolitan baru dengan fungsi strategis nasional, ekonomi Medan juga didukung oleh Kawasan Industri Medan (KIM) yang mengelola kurang lebih 600 hektare (ha) lahan.

Ini masih dapat dikembangkan sampai 2.500 ha dan perkampungan industri kecil. Untuk pembangunan pendidikan, sambungnya, Kota Medan mengalokasikan 30 persen dari total belanja daerah di 2012 ini.Sedangkan sektor kesehatan mencapai 10,8 persen.

Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa berharap Sumut bisa tetap menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Seperti yang telah pernah dicapai selama beberapa tahun terakhir dengan memiliki angka pertumbuhan ekonomi mencapai 6,5 persen atau di atas rata-rata nasional. ”Peluang untuk lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi sangat terbuka bagi Sumut, mengingat daerah ini memiliki cukup banyak sumber daya alam (SDA) yang memiliki jual tinggi di pasaran luar negeri,”ujarnya.

Peluang yang ada ini, imbuhnya, diharapkan mampu dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sehingga Sumut selaku miniaturnya Indonesia mampu mempertahankan posisi yang tetap diperhitungkan. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6913 seconds (0.1#10.140)