Potensi investasi mobil murah Rp33,3 T

Rabu, 01 Februari 2012 - 10:37 WIB
Potensi investasi mobil...
Potensi investasi mobil murah Rp33,3 T
A A A
Sindonews.com - Potensi investasi yang akan masuk melalui program mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car) diperkirakan bisa mencapai USD3,7 miliar atau sekitar Rp33,3 triliun. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, jumlah itu terdiri dari proyeksi investasi di tingkat perakitan (assembling) sebesar USD1,8 miliar dan di tingkat industri komponen sebesar USD1,9 miliar.

Program tersebut juga akan memberikan manfaat bagi pengembangan teknologi automotif di Indonesia dalam pembuatan power train-nya itu mesin, transmisi, dan axle. Pengembangan program ini juga akan mendorong penyediaan tenaga kerja terampil (skilled worker) yang diharapkan dapat mendukung program-program pengembangan mobil nasional. Menurut Hidayat, jumlah tenaga kerja yang bisa terserap di industri perakitan adalah 15 ribu orang, sedangkan di industri komponen sebanyak 15 ribu-17 ribu orang.

“Yang sudah berkomitmen untuk investasi antara lain adalah Daihatsu, Suzuki, Toyota, Mitsubishi, dan Nissan, dengan total investasi sebesar USD1,8 miliar,” kata Hidayat di Jakarta kemarin.

Presiden Komisaris PT Indomobil Suzuki Internasional Subronto Laras sebelumnya memastikan, Suzuki tetap ikut dalam program mobil murah dan ramah lingkungan. Suzuki mengalokasikan dana sebesar USD800 juta untuk berinvestasi di program tersebut. “Lahan sudah dibeli. Nanti kita akan produksi low cost and green car,” kata dia.

Namun, lanjut Subronto, hingga saat ini regulasi program tersebut belum juga diselesaikan oleh pemerintah. Hal itu membuat industri harus menunggu sampai ada kepastian dari pemerintah.

“Sekarang masih menunggu soal regulasi untuk program itu. Dua tahun lalu sudah janji keluarkan kebijakannya. Terus, janji akhir tahun kemarin, janji lagi April. Kita tunggu saja,” ujarnya.

Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN seperti Malaysia dan Thailand telah terlebih dulu mengembangkan serta memproduksi mobil murah dan ramah lingkungan. Hal ini disadari juga oleh pemerintah yang kemudian segera membuat program serupa agar pasar dalam negeri ke depan tidak hanya menjadi pasar bagi mobil sejenis produksi negara-negara lain.

Menurut Hidayat, program pengembangan mobil murah dan ramah lingkungan berlaku untuk semua industri automotif di dalam negeri, sepanjang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

Kriteria tersebut antara lain, jenis kendaraan adalah serbaguna (multi purpose vehicle/MPV) berkapasitas 1.000–1.200 cc, konsumsi bahan bakar 20–22 km per liter, komponen lokal diharapkan pada tahun keenam sudah mencapai 80 persen termasuk pembuatan power train.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7029 seconds (0.1#10.140)