Petani mengeluh harga rumput laut anjlok

Rabu, 01 Februari 2012 - 16:26 WIB
Petani mengeluh harga rumput laut anjlok
Petani mengeluh harga rumput laut anjlok
A A A


Sindonews.com - Para petani di Pantai Geger, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali mulai mengeluhkan turunnya harga rumput laut hingga Rp10 ribu per kilogram (kg). Padahal, sebelumnya harga rumput laut khususnya untuk pangsa ekspor mencapai Rp16 ribu per kg. Akibatnya, pendapatan mereka ikut turun dan mulai muncul kekhawatiran tidak bisa memenuhi pasar luar negeri.

"Yang kami dengar katanya harga rumput laut dari negara lain seperti Filipina jauh lebih murah untuk melayani kebutuhan ekspor," ujar Maryanto (73), seorang petani rumput laut saat ditemui di Pantai Geger, Desa Peminge, Badung, Rabu (1/2/2012).

Harga rumput laut di Filipina hanya Rp5 ribu per kilogram sehingga pasar ekspor lebih tertarik membeli dari negara tersebut. Dari semua pengepul yang membeli hasil budidaya sekira 138 orang petani hanya berani membeli sebesar itu.

Sebagian besar petani asal warga Desa Peminge dan Sawangan menggantungkan usaha di budidaya rumput laut. Apalagi di lokasi pasir putih yang diapit Hotel Mulia Resort dan Hotel Nikko Bali, sangat cocok untuk budidaya rumput laut.

"Sampai saat ini keberadaan Hotel Mulia tidak sampai mengganggu aktivitas kami justru banyak wisatawan asing tertarik melihat bagaimana kami mengembangkan rumput laut," kata pria asal Lumajang, Jawa Timur yang sudah 16 tahun menggeluti bisnis rumput laut.

Petani dipersilakan beraktivitas dengan radius 100 meter dari bibir pantai di depan hotel mewah tersebut. Petani rumput laut yang berhimpun di Kelompok Tani Samudra Indah itu tetap berharap bisa mengembangkan usahanya terlebih pasar ekspor sangat menjanjikan,

Negara tujuan ekspor rumput laut asal Bali ini seperti China, Amerika Serikat, Jepang, dan India. Rumput laut banyak dimanfaatkan untuk kosmetik, obat-obatan hingga olahan makanan lainnya.

Jika kondisi cuaca bagus dan tidak ada gangguan ikan kecil jenis terincik, kata Maryanto setiap bulannya bisa memanen hingga 2 ton rumput laut sebulan. Selama ini mereka menjual ke pengepul yang kemudian dikirim ke perusahaan di Singaraja untuk diekspor.

"Kami berharap harga rumput laut bisa membaik lagi seperti sebelumnya mencapai Rp16 ribu," harap Tatik Sunarmi petani lainnya.

Keberadaan petani rumput laut selain menjadi daya tarik wisata juga sangat mendorong perekonomian setempat. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3005 seconds (0.1#10.140)