Cuaca buruk, ratusan truk antre di Merak

Jum'at, 03 Februari 2012 - 08:58 WIB
Cuaca buruk, ratusan...
Cuaca buruk, ratusan truk antre di Merak
A A A
Sindonews.com – Cuaca buruk kembali mengganggu jalur penyeberangan Merak–Bakauheni. Gangguan mulai terjadi sejak Selasa 31 Januari 2012 hingga kemarin. Pukul 16.00 WIB, kemarin, antrean truk mencapai tiga km di luar Pelabuhan Merak.

Ekor antrean truk terpantau masih berada di depan SPBU Jalan Cikuasa Atas, Gerogol, Kota Cilegon. Antrean terjadi akibat kapal susah bersandar. Para sopir truk membutuhkan waktu sekitar tujuh jam untuk bisa masuk ke kapal roll on-roll off (roro).

Tono, 35, sopir truk pengangkut sembako dari Jakarta tujuan Lampung, mengaku sudah keluar gerbang tol Merak sejak pukul 05.00 WIB. Namun hingga pukul 12.00 WIB truk yang dibawanya baru bisa masuk ke dalam kapal roro. Kepala PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak La Mane mengatakan, antrean truk ini sudah sedikit teratasi setelah 34 kapal dioperasikan dari sebelumnya 21 kapal.

”Dari 34 kapal yang ada, sebanyak 24 telah beroperasi. Adapun sebanyak 10 kapal masih dalam docking, rusak mesin, dan rusak ram door,” kata La Mane kemarin.

Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai,Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Merak Togar Napitupulu mengatakan, idealnya kapal yang beroperasi di jalur Merak– Bakauheni sebanyak 28 unit. Dengan demikian penyeberangan bisa mencapai 100 trip per hari.

”Namun karena cuaca dan kondisi kapal, kami tidak bisa penuhi,” tuturnya. Para pengusaha kapal, lanjut Togar, tidak bisa memaksakan pengoperasian jika kondisi cuaca di perairan Selat Sunda buruk.

”Kami juga tidak akan mengambil risiko. Jika cuaca buruk, kapal yang bisa beroperasi jadi tidak bisa ditentukan,” ujarnya. Sebelumnya, antrean truk juga terjadi pada awal Januari 2012 yang disebabkan cuaca buruk.

Antrean truk yang terjadi pada Januari lalu itu paling panjang mencapai sembilan km. Sejak Januari hingga Februari ini, pengoperasian kapal di Pelabuhan Merak menjadi tidak stabil. Selama Januari itu truk terus menumpuk di dalam pelabuhan. Bahkan PT ASDP cabang utama Merak juga pernah menutup pengoperasian kapal selama tiga jam karena ketinggian ombak di Selat Sunda mencapai 2–5 meter.

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Serang Eko Widiantoro mengatakan, kondisi cuaca di perairan Selat Sunda bagian utara (Merak dan sekitarnya) belum menentu. Namun diprediksi Februari ini memasuki puncak musim hujan.”Jadi kita masih terus memantau kondisi cuaca yang terjadi,sebab saat ini (Februari) memasuki puncak musim hujan,” terangnya.

Data BMKG kemarin, gelombang laut di perairan Selat Sunda bagian utara mencapai 0,7–1,5 meter dengan kecepatan angin 3–12 knot. Untuk gelombang di perairan Selat Sunda bagian selatan mencapai 0,8–2,5 meter dengan kecepatan angin 5–15 knot. ”Baik di utara maupun selatan semua berpeluang hujan pada malam dan sore hari,”terangnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0854 seconds (0.1#10.140)