33 SMK siap produksi mobil
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah melansir 33 titik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) produktif yang siap memproduksi bagian-bagian mobil di sekolah. SMK yang dipandu oleh industri itu secara keseluruhan tersebar di Jawa dan Sumatera.
Data itu disampaikan Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan Joko Sutrisno saat Dialog Rancang Bangun dan Efisiensi Energi di Fakultas Teknologi Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (4/2/2012).
"Industri yang membawahi mereka terdiri dari industri mobil seperti Hyundai, Land Cruiser, Mitsubishi Kuda. Industri yang membawahi mereka masih dalam tahap membimbing dan belum mengambil produksi mobil itu," jelasnya.
Ditambahkannya, SMK tersebut mencakup di Kota Padang, Pekalongan, Muntilan. Ke depan, kata dia, tahun ini jumlah kota itu akan merambah ke Manado, Banjarmasin, dan Sulawesi.
Saat ini, mengenai masalah perizinannya, Sutrisno menjelaskan bahwa perizinan manufakturing untuk SMK produktif telah berjalan dan tinggal melakukan uji emisi.
"Perizinan sudah berjalan dan tinggal uji emisi dan akan dilaksanakan dalam waktu dekat," jelasnya.
Terkait dukungan kepada SMK yang telah membuat mobil, Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok, Bambang Sugiarto mengharapkan BUMN dapat proaktif menjadi inisiator sekaligus fasilitator kegiatan sinergi antarperguruan tinggi dengan ikatan alumni, untuk mengembangkan kreatifitas dan mengembangkan komunitas SMK.
Dia menambahkan, sinergi tersebut agar menangkal segala bentuk konspirasi yang tidak proporsional dari berbagai pihak.
"Setiap program studi di perguruan tinggi bersama-sama ikatan alumni secara proaktif melakukan pendampingan akademik, terhadap pengembangan kreativitas yang tumbuh dan berkembang dengan komunitas SMK," katanya.
Industrialisasi khususnya pengembangan industri rancang bangun dan transportasi publik menurutnya membutuhkan ketersediaan bahan bakar yang memadai.
Maka dari itu, pihak UI mengadakan dialog mengenai rancangan bangun automotif serta penghematan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) maupun efisiensi energi tenaga listrik berkelanjutan. (ank)
Data itu disampaikan Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan Joko Sutrisno saat Dialog Rancang Bangun dan Efisiensi Energi di Fakultas Teknologi Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (4/2/2012).
"Industri yang membawahi mereka terdiri dari industri mobil seperti Hyundai, Land Cruiser, Mitsubishi Kuda. Industri yang membawahi mereka masih dalam tahap membimbing dan belum mengambil produksi mobil itu," jelasnya.
Ditambahkannya, SMK tersebut mencakup di Kota Padang, Pekalongan, Muntilan. Ke depan, kata dia, tahun ini jumlah kota itu akan merambah ke Manado, Banjarmasin, dan Sulawesi.
Saat ini, mengenai masalah perizinannya, Sutrisno menjelaskan bahwa perizinan manufakturing untuk SMK produktif telah berjalan dan tinggal melakukan uji emisi.
"Perizinan sudah berjalan dan tinggal uji emisi dan akan dilaksanakan dalam waktu dekat," jelasnya.
Terkait dukungan kepada SMK yang telah membuat mobil, Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok, Bambang Sugiarto mengharapkan BUMN dapat proaktif menjadi inisiator sekaligus fasilitator kegiatan sinergi antarperguruan tinggi dengan ikatan alumni, untuk mengembangkan kreatifitas dan mengembangkan komunitas SMK.
Dia menambahkan, sinergi tersebut agar menangkal segala bentuk konspirasi yang tidak proporsional dari berbagai pihak.
"Setiap program studi di perguruan tinggi bersama-sama ikatan alumni secara proaktif melakukan pendampingan akademik, terhadap pengembangan kreativitas yang tumbuh dan berkembang dengan komunitas SMK," katanya.
Industrialisasi khususnya pengembangan industri rancang bangun dan transportasi publik menurutnya membutuhkan ketersediaan bahan bakar yang memadai.
Maka dari itu, pihak UI mengadakan dialog mengenai rancangan bangun automotif serta penghematan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) maupun efisiensi energi tenaga listrik berkelanjutan. (ank)
()