Pembatasan BBM adalah pemaksaan
A
A
A
Sindonews.com - Adanya kebijakan pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi serta konversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG) dinilai sedang terjadi upaya pemaksaan kehendak.
"Ini namanya pemaksaan kehendak," kata Dekan Fakultas Teknik UI Depok, Bambang Sugiarto saat Dialog Rancang Bangun dan Efisiensi Energi, di Fakultas Teknologi UI Depok, Sabtu (4/2/2012).
Menurutnya, peningkatan kebutuhan energi perlu diantisipasi melalui kebijakan energi nasional yang komprehensif dan integratif.
Hal ini mengingat masyarakat yang terpaksa konsumtif terhadap konsumsi BBM untuk kendaraan bermotor 2011 mencapai Rp160 triliun. Serta untuk pembangkit tenaga listrik sekira Rp90 triliun.
"Total subsidi 2011 sudah mencapai Rp700 triliun. Kalau saja Rp2 triliun untuk rencana bangun transportasi, serta untuk bahan bakar yang efisien, maka Insya Allah nusantara bisa cepat mengurangi ketergantungannya pada energi fosil," pungkasnya.
Dia juga menambahkan industrialisasi khususnya pengembangan industri rancang bangun dan transportasi publik menurutnya membutuhkan ketersediaan bahan bakar yang memadai.
Maka dari itu, Bambang mengatakan pihak UI membuka untuk mengadakan dialog mengenai rancangan bangun automotif serta penghematan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) maupun efisiensi energi tenaga listrik berkelanjutan. (ank)
"Ini namanya pemaksaan kehendak," kata Dekan Fakultas Teknik UI Depok, Bambang Sugiarto saat Dialog Rancang Bangun dan Efisiensi Energi, di Fakultas Teknologi UI Depok, Sabtu (4/2/2012).
Menurutnya, peningkatan kebutuhan energi perlu diantisipasi melalui kebijakan energi nasional yang komprehensif dan integratif.
Hal ini mengingat masyarakat yang terpaksa konsumtif terhadap konsumsi BBM untuk kendaraan bermotor 2011 mencapai Rp160 triliun. Serta untuk pembangkit tenaga listrik sekira Rp90 triliun.
"Total subsidi 2011 sudah mencapai Rp700 triliun. Kalau saja Rp2 triliun untuk rencana bangun transportasi, serta untuk bahan bakar yang efisien, maka Insya Allah nusantara bisa cepat mengurangi ketergantungannya pada energi fosil," pungkasnya.
Dia juga menambahkan industrialisasi khususnya pengembangan industri rancang bangun dan transportasi publik menurutnya membutuhkan ketersediaan bahan bakar yang memadai.
Maka dari itu, Bambang mengatakan pihak UI membuka untuk mengadakan dialog mengenai rancangan bangun automotif serta penghematan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) maupun efisiensi energi tenaga listrik berkelanjutan. (ank)
()