Mie instan Healtime bidik menengah-bawah

Senin, 06 Februari 2012 - 13:26 WIB
Mie instan Healtime...
Mie instan Healtime bidik menengah-bawah
A A A


Sindonews.com - Tingginya tingkat konsumsi mie instan di Indonesia menjadi peluang bagi produsen untuk menggarap sektor tersebut. Kali ini produsen mie instan Healtime membidik kelas menegah ke bawah. Sebab, segmen inilah yang memiliki peluang sangat tinggi.

Menurut Marketing Manager PT Jakarana Tama, Mulyadi Djaja, pasar mie premium masih terbuka lebar. Dia optimistis mampu merebut pasar mie instan yang ada saat ini sekitar 10 persen. Jumlah tersebut tentu tidak muluk-muluk sebab, banyak produsen-produsen lain yang bertarung di pasar Indonesia.

"Kami optimistis mampu memegang pasar 10 persen," katanya, Senin (6/2/2012).

Dia mengatakan, pasar yang ada saat ini adalah di kalangan kelas B dan C yakni kelas menengah ke bawah. Hal itu berdasarkan tes pasar pada tahun 2011 lalu di beberapa supermarket dan hypermarket. Respons terbesar dari kalangan ekonomi kelas B dan C.

Di Indonesia sendiri, merupakan negara nomer dua di dunia yang tingkat konsumsinya paling tinggi setelah Korea. Berdasarkan data yang ada, di Indonesia per kepala per tahun mengkonsumsi mie instan hingga 75 bungkus sedangkan di Korea mencapai 85 bungkus.

Terbukanya pasar itu, membuat sejumlah produsen harus bersaing. Selain bertarung harga juga kualitas. Untuk Healtime sendiri, katanya, merupakan produk mie instan yang mengutamakan kesehatan.

Mie ini diproduksi dengan menggunakan bahan baku green barley yang tinggi serat, rendah lemak, tinggi kalsium, dan warna hijau yang ada di mie ini sesuai dengan bahan baku yang digunakan. Dan yang mendukung pasar adalah perubahan gaya hidup masyarakat yakni lebih mempertimbangkan konsumsi untuk kesehatan dan tidak sekadar instannya.

"Meski kategori premiun namun harganya tidak terlalu mahal, yakni Rp3000 per bungkus," tukasnya sembari berpromosi. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6387 seconds (0.1#10.140)