2011, AKR jual 2 juta kiloliter BBM non subsidi
A
A
A
Sindonews.com - PT AKR Corporindo berhasil menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi sebanyak 2 juta kiloliter (KL). Pencapaian tersebut meningkat 50 persen dari penjualan pada tahun 2010 sebesar 1,356 juta KL.
Direktur AKR Corporindo V. Suresh mengatakan pencapaian tersebut memang belum diaudit karena itu masih bersifat estimasi. "Tapi penjualan 2011 bisa sampai dua juta kiloliter," ujarnya kepada Wartawan di Jakarta, Selasa (7/2/2012).
Dirinya menyatakan tahun 2011 lalu total konsumsi BBM non subsidi di Indonesia mencapai 26,4 juta kiloliter. Dari jumlah tersebut, AKR menguasai dua juta kiloliter atau delapan persen.
"AKR memang banyak bermain di jualan BBM non subsidi. AKR jual ke sektor pertambangan, industri dan pembangkit listrik," tegasnya.
Dari penjualan BBM ini, kata dia, memberikan kontribusi pada pendapatan perseroan sekitar 78-80 persen. "Kami memperkirakan total pendapatan perusahaan tahun 2011 dari penjualan BBM dan kimia dasar bisa mencapai Rp18,5 triliun sampai Rp19 triliun. Itu keseluruhan. Kalau BBM 78-80 persen dari situ," lanjutnya.
Suresh optimis ke depan AKR bisa meningkatkan penjualan BBM non subsidi ini karena pertumbuhan konsumsi BBM di sektor industri terus meningkat setiap tahun.
"Tahun 2012 ini, AKR memperkirakan volume penjualan bisa meningkat 20-25 persen dari volume penjualan 2011," harapnya.
Optimisme ini, lanjut dia, selain karena permintaan yang meningkat juga karena infrastruktur seperti terminal BBM dan kapal pengangkut yang dimiliki AKR sudah tersedia memadai.
"Saat ini AKR beroperasi di 18 pelabuan utama dan pelabuan sungai di Indonesia. Memiliki terminal BBM dengan kapasitas mencapai 542.650 kl. Dalam waktu dekat ini akan ada tambahan kapasitas terminal BBM sebesar 76.900 kl. Proses pembangunan sedang berjalan, tahun 2012 ini selesai, itu ada beberapa lokasi seperti di Palaran, Sangasanga, dan Bitung," jelasnya.
Selain terminal BBM, AKR juga akan menambah tiga unit kapal pengangkut BBM yang baru dengan total investasi USD4-USD5 juta. "Kita sudah order, mudah-mudahan tahun ini bisa deliver," singkatnya.
Dengan adanya tambahan tiga kapal pengangkut minyak itu, maka AKR tahun ini bisa memiliki lima unit kapal yang beroperasi di 18 pelabuhan di Indonesia dan juga 100 persen BBM non subsidi yang dijual AKR diimpor.
"Semuanya dari kilang luar negeri, sebagian solar yang kita impor, juga kita pakai untuk subsidi," pungkasnya. (bro)
()