Transformasi pasar tradisional perlu 5 syarat
Transformasi pasar tradisional perlu 5 syarat
A
A
A
Sindonews.com - Transformasi pasar tradisional menjadi pasar modern diperlukan lima syarat utama. Hal ini perlu dilakukan untuk menghilangkan citra kumuh dan jorok yang melekat pada pasar tradisional untuk menarik minat konsumen berbelanja.
"Pasar ini harus bisa memenuhi kebutuhan pembeli dengan harga yang terjangkau sehingga semua masyarakat bisa membeli kebutuhannya," ungkap Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi dalam sambutannya ketika meresmikan revitalisasi Pasar Ambal, Kebumen, Kamis (9/2/2012).
Bayu, yang mempunyai gelar doktor ini juga mensyaratkan bahwa pasar tradisional harus sehat dan nyaman karena pasar tradisional menyediakan barang-barang yang segar tetapi gampang busuk. Karena barang yang mudah busuk, lanjut Bayu, mengandung banyak sumber penyakit.
"Syarat ketiga adalah jika konsumen harus puas, kalau konsumen puas, pedagangnya tambah untung," lanjut dia.
Bayu menambahkan bahwa pasar tradisional yang berkembang dan bisa menjadi barang modern, juga harus mempromosikan barang-barang dalam negeri sehingga tidak kalah saing dengan barang-barang impor yang kini banyak menyerbu pasar.
"Kalau kita bisa bersaing, ini nanti bukan serbuan lagi (barang impor)," tambah dia.
Syarat terakhir, dijelaskan Bayu, adalah pasar yang menempatkan aspek-aspek sosial budaya daerah setempat.
Seperti diketahui, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012, Kemendag mengalokasikan Rp400 miliar dana untuk revitalisasi pasar tradisional di Indonesia. Sedangkan untuk pasar percontohan sendiri, Kemendag mengalokasikan Rp180,5 miliar di 20 kabupaten kota di Indonesia.
"Pasar ini harus bisa memenuhi kebutuhan pembeli dengan harga yang terjangkau sehingga semua masyarakat bisa membeli kebutuhannya," ungkap Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi dalam sambutannya ketika meresmikan revitalisasi Pasar Ambal, Kebumen, Kamis (9/2/2012).
Bayu, yang mempunyai gelar doktor ini juga mensyaratkan bahwa pasar tradisional harus sehat dan nyaman karena pasar tradisional menyediakan barang-barang yang segar tetapi gampang busuk. Karena barang yang mudah busuk, lanjut Bayu, mengandung banyak sumber penyakit.
"Syarat ketiga adalah jika konsumen harus puas, kalau konsumen puas, pedagangnya tambah untung," lanjut dia.
Bayu menambahkan bahwa pasar tradisional yang berkembang dan bisa menjadi barang modern, juga harus mempromosikan barang-barang dalam negeri sehingga tidak kalah saing dengan barang-barang impor yang kini banyak menyerbu pasar.
"Kalau kita bisa bersaing, ini nanti bukan serbuan lagi (barang impor)," tambah dia.
Syarat terakhir, dijelaskan Bayu, adalah pasar yang menempatkan aspek-aspek sosial budaya daerah setempat.
Seperti diketahui, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012, Kemendag mengalokasikan Rp400 miliar dana untuk revitalisasi pasar tradisional di Indonesia. Sedangkan untuk pasar percontohan sendiri, Kemendag mengalokasikan Rp180,5 miliar di 20 kabupaten kota di Indonesia.
()
Explore More