Bandara Kulonprogo mulai konstruksi 2014
A
A
A
Sindonews.com – Rencana pembangunan bandara internasional sebagai pengganti Bandara Adisutjipto sampai saat ini belum ada kepastian lokasi. Meski demikian, Pemkab Kulonprogo yakin pengganti Bandara Adisutjipto akan dibangun di wilayahnya.
Menurut perkiraan Pemkab Kulonprogo, tahap pembangunan konstruksi bandara akan dimulai pada 2014. Bandara ini nantinya akan dilengkapi peralatan canggih yang khusus didatangkan dari Republik Ceko. Saat ini feasilibity studty (FS) sudah berlangsung dan diperkirakan selesai pada Juni 2012. Tahap berikutnya adalah master plan dan Detailed Engineering Design (DED) yang memakan waktu selama enam bulan.
“Setelah itu, baru tahap konstruksi yang diperkirakan pada 2014,” ujar Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo seusai menerima kunjungan duta besar Republik Ceko Tomas Smetenka, yang didampingi Sekretaris Departemen Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar Ceko Jan Janda untuk Indonesia di Kulonprogo,kemarin.
Kunjungan duta besar Republik Ceko itu juga menyinggung seputar rencana pembangunan bandara. Rencana pembangunan bandara tersebut, pemerintah Ceko pernah bertindak sebagai tim prakelayakan studi. Untuk FS ini, tim berasal dari PT Angkasa Pura dan UGM.
”Meski FS tidak melibatkan pemerintah Ceko, mereka tetap tersanjung hasil pra- FS-nya dijadikan referensi untuk FS yang saat ini masih berlangsung,” ungkap Hasto.
Mengenai pembangunan bandara ini, pemerintah Ceko berkeinginan meningkatkan kerja sama yang lebih intensif. Untuk menjadikan bandara lebih bagus dibanding yang lainnya, pemerintah Ceko menawarkan kerja sama dalam hal pengadaan alat dan teknologi canggih. Beberapa yang ditawarkan adalah radar, lighting area, dan lainnya.
”Namun, bukan kewenangan kami untuk menerima tawaran itu, tetapi PT Angkasa Pura.Pemerintah Ceko dan PT Angkasa Pura sudah ada pembicaraan ke arah itu,” papar Hasto. Untuk mewujudkan bandara bertaraf internasional, memangtidakbisahanya mengandalkan satu investor.Semakin banyak investor yang masuk maka semakin bagus.
“Maka ini menjadi kewenangan PT Angkasa Pura untuk mengkoordinasi calon-calon investor yang tertarik, termasuk dari pemerintah Ceko yang menawarkan alat-alat canggih tersebut,” tandasnya. Sekretaris Daerah Kulonprogo Budi Wibowo menerangkan, kemungkinan besar bandara pengganti Adisutjipto akan dibangun di Kulonprogo.
Dari sembilan titik yang sudah diteliti, saat ini mengerucut dua titik, yakni antara Palihan, Kecamatan Temon (Kulonprogo); dan Gadingharjo, Kecamatan Sanden (Bantul). “Namun, di sana (Bantul) belum didukung regulasinya. Kalau kita sudah ada regulasinya (Perda RTRW),”ujarnya.
Pada kesempatan itu, Konsul Kehormatan Republik Ceko untuk wilayah Jatim, Jateng-DIY Hermawan Kartajaya menerangkan, Republik Ceko mempunyai peralatan dan teknologi canggih di bidang bandara komersial.
Alat dan teknologi canggih tersebut akan ditawarkan untuk mendukung kelengkapan bandara yang akan dibangun di Kulonprogo. Alat canggih itu berupa radar, lighting area,dan lainnya. Alat canggih yang dimiliki Republik Ceko tersebut merupakan yang terbaik yang dimiliki seantero negara Eropa.
”Pokoknya lebih canggih dengan yang dimiliki bandara-bandara di negara Eropa lainnya. Republik Ceko menawarkan itu (alat-alat canggih).Kita (Ceko) juga sudah ada pembicaraan dengan PT Angkasa Pura soal alat-alat canggih itu,” tandas Hermawan Kartajaya.
Atas nama dubes, berterima kasih kepada pihak terkait karena hasil pra-FS yang digarap oleh pemerintah Ceko dijadikan referensi pada FS pembangunan bandara. ”Merasa bangga karena hasil pra-FS tetap bisa digunakan sebagai referensi pada tahap selanjutnya (FS),” ujarnya.
Menurut perkiraan Pemkab Kulonprogo, tahap pembangunan konstruksi bandara akan dimulai pada 2014. Bandara ini nantinya akan dilengkapi peralatan canggih yang khusus didatangkan dari Republik Ceko. Saat ini feasilibity studty (FS) sudah berlangsung dan diperkirakan selesai pada Juni 2012. Tahap berikutnya adalah master plan dan Detailed Engineering Design (DED) yang memakan waktu selama enam bulan.
“Setelah itu, baru tahap konstruksi yang diperkirakan pada 2014,” ujar Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo seusai menerima kunjungan duta besar Republik Ceko Tomas Smetenka, yang didampingi Sekretaris Departemen Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar Ceko Jan Janda untuk Indonesia di Kulonprogo,kemarin.
Kunjungan duta besar Republik Ceko itu juga menyinggung seputar rencana pembangunan bandara. Rencana pembangunan bandara tersebut, pemerintah Ceko pernah bertindak sebagai tim prakelayakan studi. Untuk FS ini, tim berasal dari PT Angkasa Pura dan UGM.
”Meski FS tidak melibatkan pemerintah Ceko, mereka tetap tersanjung hasil pra- FS-nya dijadikan referensi untuk FS yang saat ini masih berlangsung,” ungkap Hasto.
Mengenai pembangunan bandara ini, pemerintah Ceko berkeinginan meningkatkan kerja sama yang lebih intensif. Untuk menjadikan bandara lebih bagus dibanding yang lainnya, pemerintah Ceko menawarkan kerja sama dalam hal pengadaan alat dan teknologi canggih. Beberapa yang ditawarkan adalah radar, lighting area, dan lainnya.
”Namun, bukan kewenangan kami untuk menerima tawaran itu, tetapi PT Angkasa Pura.Pemerintah Ceko dan PT Angkasa Pura sudah ada pembicaraan ke arah itu,” papar Hasto. Untuk mewujudkan bandara bertaraf internasional, memangtidakbisahanya mengandalkan satu investor.Semakin banyak investor yang masuk maka semakin bagus.
“Maka ini menjadi kewenangan PT Angkasa Pura untuk mengkoordinasi calon-calon investor yang tertarik, termasuk dari pemerintah Ceko yang menawarkan alat-alat canggih tersebut,” tandasnya. Sekretaris Daerah Kulonprogo Budi Wibowo menerangkan, kemungkinan besar bandara pengganti Adisutjipto akan dibangun di Kulonprogo.
Dari sembilan titik yang sudah diteliti, saat ini mengerucut dua titik, yakni antara Palihan, Kecamatan Temon (Kulonprogo); dan Gadingharjo, Kecamatan Sanden (Bantul). “Namun, di sana (Bantul) belum didukung regulasinya. Kalau kita sudah ada regulasinya (Perda RTRW),”ujarnya.
Pada kesempatan itu, Konsul Kehormatan Republik Ceko untuk wilayah Jatim, Jateng-DIY Hermawan Kartajaya menerangkan, Republik Ceko mempunyai peralatan dan teknologi canggih di bidang bandara komersial.
Alat dan teknologi canggih tersebut akan ditawarkan untuk mendukung kelengkapan bandara yang akan dibangun di Kulonprogo. Alat canggih itu berupa radar, lighting area,dan lainnya. Alat canggih yang dimiliki Republik Ceko tersebut merupakan yang terbaik yang dimiliki seantero negara Eropa.
”Pokoknya lebih canggih dengan yang dimiliki bandara-bandara di negara Eropa lainnya. Republik Ceko menawarkan itu (alat-alat canggih).Kita (Ceko) juga sudah ada pembicaraan dengan PT Angkasa Pura soal alat-alat canggih itu,” tandas Hermawan Kartajaya.
Atas nama dubes, berterima kasih kepada pihak terkait karena hasil pra-FS yang digarap oleh pemerintah Ceko dijadikan referensi pada FS pembangunan bandara. ”Merasa bangga karena hasil pra-FS tetap bisa digunakan sebagai referensi pada tahap selanjutnya (FS),” ujarnya.
()