BWPT bangun pabrik dari pinjaman bank Rp100 M
A
A
A
Sindonews.com – PT BW Plantation Tbk (BWPT) berencana membangun pabrik pengolahan kelapa sawit baru di Kalimantan Timur, pada akhir kuartal I/2012 senilai Rp100 miliar. Dana pembangunan pabrik berasal dari pinjaman dari salah satu bank BUMN dengan jangka waktu 11 tahun.
Corporate Secretary BWPT Kelik Irwantono mengatakan, pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit itu untuk mengantisipasi peningkatan produksi yang dihasilkan perseroan. ”Kami akan membangunnya pada akhir kuartal I/2012. Targetnya sudah bisa selesai pada akhir kuartal pertama tahun depan,” kata dia saat dihubungi wartawan, Senin 13 Februari 2012.
Dia menjelaskan, saat ini perseroan telah memiliki dua pabrik pengelolaan kelapa sawit dengan kapasitas 103.000 ton tahun.
Pada akhir semester I tahun ini, perseroan juga akan mulai mengoperasikan satu pabrik yang dibangun sejak tahun lalu berkapasitas 30 ton per jam di Kalimantan Tengah. Pada tahun ini perseroan telah mengalokasikan capital expenditure (capex) dalam kisaran Rp700–800 miliar.
Dana tersebut akan dipergunakan untuk menambah luas areal penanaman serta membangun pabrik pengolahan kelapa sawit. Dananya berasal dari internal dan eksternal.
Dia mengungkapkan, perseroan menargetkan berhasil meningkatkan produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada tahun ini sebesar 20 persen dari produksi 2011 yang mencapai 110.771 ton atau naik 21,4 persen dari produksi 2010 yang hanya 91.225 ton. ”Untuk itu, perseroan berencana menambah penanaman seluas 130.000 hektare di Kalimantan Tengah,” paparnya.
Kelik mengatakan, peningkatan produksi CPO ini seiring dengan naiknya produksi tandan buah segar (TBS) perseroan sepanjang tahun lalu. Produksi TBS dari kebun inti naik 15,3 persen dari 383.360 ton menjadi 441.872 ton pada 2011, sedangkan hasil produksi dari kebun plasma naik 15,4 persen dari 14.168 ton menjadi 16.345 ton.
Dengan demikian total produksi TBS dari kebun inti dan plasma mencapai 458.217 ton atau naik 15,3 persen dari sebelumnya 397.538 ton. Di sisi lain, BWPT juga membukukan produksi TBS dari pihak ketiga mencapai 24.864 ton pada tahun lalu yang diperoleh sejak Mei 2011—Desember 2011.
Pada semester II 2011 lalu PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat A untuk PT BW Plantation Tbk (BWPT) dan obligasi I/2010 yang masih beredar.
Prospek peringkat perusahaan tersebut adalah stabil dan mencerminkan manajemen operasi perusahaan yang baik, proteksi arus kas yang kuat, dan profil perkebunan yang naik. Tapi, peringkat A dibatasi oleh risiko terkait ekspansi bisnis BWPT yang cukup besar, kebijakan keuangan yang moderat, serta exposure bisnis perusahaan pada cuaca buruk.
Analis Eko Capital, Cece Ridwan mengatakan, pembangunan pabrik memang diperlukan emiten perkebunan seiring dengan meningkatnya ekspansi yang dilakukan.
Secara industri masih akan mengalami peningkatan, meskipun tidak sesignifikan tahun lalu. Namun, masih ada ruang pertumbuhan untuk tahun ini.
Selain itu, posisi saham BWPT sebagai lapis kedua, bisa menjadi pilihan. Apalagi, perseroan memiliki rencana ekspansi yang lebih besar di masa mendatang. Begitu pula dengan harga jual yang diperkirakan masih akan meningkat. ”Tren komoditas juga masih baik meskipun tidak sebesar tahun lalu,” kata dia. (bro)
()