Dilarang dagang nasi, pedagang kantin Depok merugi

Selasa, 14 Februari 2012 - 22:29 WIB
Dilarang dagang nasi, pedagang kantin Depok merugi
Dilarang dagang nasi, pedagang kantin Depok merugi
A A A
Sindonews.com - Pedagang kantin di lingkungan Pemerintah Kota Depok memprotes kebijakan pemerintah Kota Depok yang mengkampanyekan program Satu Hari Tanpa Nasi atau One Day No Rice. Hal itu mulai dikeluhkan para pedagang meskipun hanya berlaku satu minggu sekali setiap hari Selasa.

Program atau kampanye Satu Hari Tanpa Nasi yang diberlakukan Pemerintah Kota Depok mulai diberlakukan sejak tanggal 9 Februari 2012. Kebijakan tersebut dalam rangka menghemat listrik di pemerintah kota Depok.

Salah satu pedagang gado-gado, Halimah (45) menuturkan sosialisasi yang dilakukan pemkot dirasa terlalu mendadak, yakni baru disampaikan pada Jumat kemarin. Padahal, kata Halimah, selama ini ia tak menggunakan penanak nasi elektronik.

“Saya enggak pakai rice cooker, saya bawa nasi masak dari rumah, tapi saya tak boleh banyak bicara. Mereka bilang sudah putusan dari sana harus patuh, tetapi otomatis enggak laku kalau enggak jual nasi, orang kan tanyain nasi,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (14/02/12).

Bahkan, Halimah dan para pedagang diharuskan mengganti nasi dengan pangan yang lain. Yakni dengan umbi-umbian.

“Hari Selasa tak boleh dagang nasi, ubi, kentang, tales. Bahkan lontong saja enggak boleh, tiap hari Selasa, kebijakan ini aneh dan menindas kami,” tegasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5958 seconds (0.1#10.140)