Kebutuhan investasi infrastruktur USD70 miliar
A
A
A
Sindonews.com - Oxford Business Group (OBG) meyakini Indonesia saat ini masih menarik bagi investor. Namun, Indonesia juga dinilai masih memiliki pekerjaan berat di bidang infrastruktur untuk menarik investasi.
Redaktur Regional OBG Paulius Kuncinas menjelaskan, berdasarkan laporan yang disusun pihaknya, diketahui bahwa infrastruktur masih menjadi kelemahan utama Indonesia. Menurut Kuncinas, Indonesia setidaknya membutuhkan USD70 miliar atau sekitar Rp630 triliun untuk membangun infrastruktur dalam lima tahun ke depan.
“Semua investor, baik asing maupun domestik, yang kami wawancarai mengatakan Indonesia harus menggenjot pembangunan infrastruktur jika ingin mengejar pertumbuhan minimal 7 persen. Indonesia harus berinvestasi USD70 miliar untuk infrastruktur,” tutur Kuncinas dalam acara penerbitan OBG Report di Jakarta, Selasa 14 Februari 2012.
Kuncinas menambahkan, tahun 2012 harus menjadi tahun pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dia memuji pemerintah yang mengimplementasikan beberapa rencana pembangunan infrastruktur. Kuncinas juga menjelaskan kesuksesan proyek infrastruktur di suatu daerah bisa berpengaruh besar terhadap proyeklain.
“Bila salah satu proyek infrastruktur sukses, investor akan merasa nyaman meski ada risiko di sana. Saya yakin, masih banyak investor yang sedang menunggu untuk bisa berpartisipasi dalam pembangun infrastruktur di Indonesia,” tegasnya.
Dia mengungkapkan, pembangunan infrastruktur memang memiliki risiko karena sebagian besar merupakan proyek jangka panjang. Selain itu, dibutuhkan komitmen besar pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung kesuksesan proyek.
Karena itu, Kuncinas senang karena mulai banyak pemerintah daerah di Indonesia yang berinisiatif memotong birokrasi rumit yang sering menghambat investor.
“Kami melihat secara keseluruhan ada perubahan sikap, implementasi serta eksekusi yang semakin baik di level daerah,” jelasnya.
Editorial Manager OBG Jacobo Bermudez de Castro menambahkan, dalam membangun infrastruktur, swasta dan pemerintah harus bisa bekerja sama dalam mekanisme private public partnership (PPP).
Indonesia bisa meniru Australia dan India yang sukses menggandeng swasta dalam membangun infrastrukturnya. OBG Report Indonesia 2012 yang merupakan laporan terperinci mengenai berbagai sektor baik politik, ekonomi, bisnis, dan perbankan di negara ini juga menunjukkan sejumlah fakta menarik.
Indonesia dinilai sangat unik dan tidak bisa disamakan dengan negara ASEAN ataupun emerging countries lainnya. Dengan modal besar pada investasi, konsumsi, perdagangan serta sumber daya alam, Indonesia diyakini bisa masuk dalam 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia 20 tahun mendatang. (bro)
()