Perluas jaringan, BCA Finance targetkan pembiayaan Rp27 T
A
A
A
Sindonews.com - PT BCA Finance menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp27 triliun tahun ini atau meningkat dibandingkan pembiayaan 2011 sebesar Rp20,4 triliun.
"Untuk mencapai target pembiayaan ini maka perseroan berencana untuk melebarkan jaringan. Namun demikian, dia mengaku masih mengkaji jumlah cabang dan wilayah mana yang akan dimasuki," ucap Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim usai Jumpa Pers HUT ke-55: Anniversary Week, di Jakarta, Selasa (21/2/2012).
Dia juga berharap setidaknya tahun ini akan membuka lima cabang untuk memenuhi target booking sebesar Rp1,7 triliun. Saat ini dari jumlah cabang di 42 kota, dominasi perusahaan pembiayaan yang fokus ke pembiayaan roda empat masih didominasi di Jawa yaitu 70 persen, di mana dari 70 persen ini 45 persen masih di daerah Jabodetabek.
Meskipun ingin memperbesar pasar di luar Jawa, dia tidak memungkiri jika pasar di Jabodetabek masih dominan. Dia mengaku masih perlu waktu sebelum pasar di luar Jabodetabek dan Jawa berkembang sepesat Jawa.
"Jadi 30 persen ini masih di luar Jawa dan kita mau tambahin ke depan tapi masih survei dulu. Minimal lima cabang dan dicari kotanya baru mulai pada semester dua," kata dia.
Tahun lalu, perseroan telah membuka sejumlah cabang di luar Jawa seperti di Palu, Palangkaraya, Bengkulu maupun Aceh. "Tahun ini di luar Jawa di semester dua, mungkin di Kalimantan," ujarnya. (ank)
"Untuk mencapai target pembiayaan ini maka perseroan berencana untuk melebarkan jaringan. Namun demikian, dia mengaku masih mengkaji jumlah cabang dan wilayah mana yang akan dimasuki," ucap Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim usai Jumpa Pers HUT ke-55: Anniversary Week, di Jakarta, Selasa (21/2/2012).
Dia juga berharap setidaknya tahun ini akan membuka lima cabang untuk memenuhi target booking sebesar Rp1,7 triliun. Saat ini dari jumlah cabang di 42 kota, dominasi perusahaan pembiayaan yang fokus ke pembiayaan roda empat masih didominasi di Jawa yaitu 70 persen, di mana dari 70 persen ini 45 persen masih di daerah Jabodetabek.
Meskipun ingin memperbesar pasar di luar Jawa, dia tidak memungkiri jika pasar di Jabodetabek masih dominan. Dia mengaku masih perlu waktu sebelum pasar di luar Jabodetabek dan Jawa berkembang sepesat Jawa.
"Jadi 30 persen ini masih di luar Jawa dan kita mau tambahin ke depan tapi masih survei dulu. Minimal lima cabang dan dicari kotanya baru mulai pada semester dua," kata dia.
Tahun lalu, perseroan telah membuka sejumlah cabang di luar Jawa seperti di Palu, Palangkaraya, Bengkulu maupun Aceh. "Tahun ini di luar Jawa di semester dua, mungkin di Kalimantan," ujarnya. (ank)
()