BCA salurkan KPR Rp28 T

Rabu, 22 Februari 2012 - 07:44 WIB
BCA salurkan KPR Rp28...
BCA salurkan KPR Rp28 T
A A A
Sindonews.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) mencapai Rp28 triliun hingga Desember 2011, atau naik 51 persen dibandingkan penyaluran kredit tahun sebelumnya sebesar Rp18 triliun.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, untuk meningkatkan portofolio dan penetrasi pasar KPR, sekaligus dalam rangka ulang tahun ke-55, BCA mengadakan promo KPR dengan suku bunga fix rate 8 persen dengan tenor 55 bulan atau hampir lima tahun.

“Promo KPR berkaitan dengan ultah BCA ke-55. Untuk itu, kita berikan kepastian KPR selama 55 bulan fix rate dengan bunga 8 persen. Dengan program itu, hampir 5 tahun suku bunganya fix tidak berubah,” kata dia di sela-sela “Jumpa Pers HUT ke-55: Anniversary Week” di Jakarta kemarin.

Jahja menambahkan, perbedaan utama produk KPR BCA dibandingkan produk dari bank lain adalah jika nasabah mengambil KPR dan melewati masa jatuh tempo, nasabah tidak akan dikenakan biaya penalti. Selain itu, apabila fix rate KPR yang ditawarkan telah habis, nasabah juga diperkenankan untuk memilih program yang suku bunganya tidak langsung double digit.

“Kalau Anda ambil KPR, Anda bisa lakukan pembayaran tanpa penalti, di tempat lain ada 2–3 persen. Itu solusi dari kami. Selain itu, kalau nasabah ambil fix rate dan jatuh tempo, untuk floating rate nya bisa ambil produk lain yang tidak langsung double digit,” kata dia.

Direktur Konsumer BCA Henry Koenafi menambahkan, tahun ini perseroan menargetkan sekitar Rp8–9 triliun untuk KPR. Sementara itu untuk kredit kendaraan bermotor (KKB), perseroan menargetkan sekitar Rp7–8 triliun, terutama akan di support dari BCA Finance. “Aset management BCA Finance saat ini Rp23 triliun.Tahun ini ditargetkan naik sekitar Rp7–8 triliun juga,”ujarnya.

Dia menilai potensi Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang makin naik diprediksi akan mendorong penetrasi segmen konsumer ini, belum lagi potensi penjualan mobil yang tahun lalu saja mencapai angka sekitar 900.000 unit. “Tapi memang potensi Indonesia besar dengan GDP 3.500-an, potensi untuk naik itu besar. Kemudian kenaikan penjualan mobil tahun ini bisa lebih besar,” ujarnya. (ank)

()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0468 seconds (0.1#10.140)