Polandia jajaki emas-nikel Sulsel
A
A
A
Sindonews.com - Potensi alam Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali dilirik investor asing. Setelah Jepang dan Korea yang siap berinvestasi, kini Republik Polandia menyatakan ketertarikannya menanamkan modal pada sektor pertambangan, khususnya emas dan nikel.
Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan Kepala Divisi Promosi Perdagangan dan Investasi Kedutaan Besar Republik Polandia Ramuald Morawski di Rumah Jabatan Gubernur, kemarin.
”Sulsel ini memiliki potensi besar di sektor pertambangan. Makanya, kami dari kedutaan (Polandia) telah melakukan komunikasi dengan sejumlah pengusaha dari Polandia,” ujar Ramuald, kemarin.
Menurut dia, sekarang ini terdapat lima kantor besar pertambangan milik pengusaha Polandia yang ada di Tanah Air. Salah satu daerah yang telah di investasi, yakni Kalimantan, dan tidak menutup kemungkinan menyeberang ke Sulsel.
“Untuk pertambangan, kami fokus pada nikel dan emas. Sebelumnya di Kalimantan berjalan lancar, khususnya tambang. Kami masih bisa perluas jaringan di daerah ini,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, beberapa perusahaan Polandia telah sukses beroperasi di Indonesia, di antaranya Kopez dan Famur di sektor pertambangan, Apator di sektor mesin, Bumar di sektor alat berat.
Polandia juga menjajaki kemungkinan terjalinnya hubungan kerja sama dengan industri kecil di Sulsel sehingga bisa lebih menghidupkan perekonomian masyarakat di daerah ini. Rencana Pemerintah Polandia tersebut disambut baik Gubernur Syahrul. Mantan Bupati Gowa dua periode ini mengatakan, pada prinsipnya Pemprov Sulsel membuka selebar-lebarnya ruang berinvestasi di Sulsel.
”Polandia dengan Indonesia, termasuk Sulsel, memiliki hubungan yang baik. Jadi, tidaklah salah kalau kami membangun sebuah sinergitas yang baik untuk menggapai kesejahteraan rakyat di Sulsel,” kata Syahrul yang didampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel Irman YL.
Sulsel tidak hanya kaya dengan potensi pertambangannya. Lebih dari itu, Sulsel juga memiliki potensi pertanian, perkebunan, dan tanaman hortikultura.” Sumber daya alamnya sudah sangat bagus. Tinggal pengolahannya dan tentu kami membutuhkan investor. Polandia datang dan berencana berinvestasi, kami Insya Allah selalu buka diri,” ujar Syahrul. (ank)
Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan Kepala Divisi Promosi Perdagangan dan Investasi Kedutaan Besar Republik Polandia Ramuald Morawski di Rumah Jabatan Gubernur, kemarin.
”Sulsel ini memiliki potensi besar di sektor pertambangan. Makanya, kami dari kedutaan (Polandia) telah melakukan komunikasi dengan sejumlah pengusaha dari Polandia,” ujar Ramuald, kemarin.
Menurut dia, sekarang ini terdapat lima kantor besar pertambangan milik pengusaha Polandia yang ada di Tanah Air. Salah satu daerah yang telah di investasi, yakni Kalimantan, dan tidak menutup kemungkinan menyeberang ke Sulsel.
“Untuk pertambangan, kami fokus pada nikel dan emas. Sebelumnya di Kalimantan berjalan lancar, khususnya tambang. Kami masih bisa perluas jaringan di daerah ini,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, beberapa perusahaan Polandia telah sukses beroperasi di Indonesia, di antaranya Kopez dan Famur di sektor pertambangan, Apator di sektor mesin, Bumar di sektor alat berat.
Polandia juga menjajaki kemungkinan terjalinnya hubungan kerja sama dengan industri kecil di Sulsel sehingga bisa lebih menghidupkan perekonomian masyarakat di daerah ini. Rencana Pemerintah Polandia tersebut disambut baik Gubernur Syahrul. Mantan Bupati Gowa dua periode ini mengatakan, pada prinsipnya Pemprov Sulsel membuka selebar-lebarnya ruang berinvestasi di Sulsel.
”Polandia dengan Indonesia, termasuk Sulsel, memiliki hubungan yang baik. Jadi, tidaklah salah kalau kami membangun sebuah sinergitas yang baik untuk menggapai kesejahteraan rakyat di Sulsel,” kata Syahrul yang didampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel Irman YL.
Sulsel tidak hanya kaya dengan potensi pertambangannya. Lebih dari itu, Sulsel juga memiliki potensi pertanian, perkebunan, dan tanaman hortikultura.” Sumber daya alamnya sudah sangat bagus. Tinggal pengolahannya dan tentu kami membutuhkan investor. Polandia datang dan berencana berinvestasi, kami Insya Allah selalu buka diri,” ujar Syahrul. (ank)
()