2012, Bank Mutiara bidik DPK Rp12,4 T
A
A
A
Sindonews.com - Bank Mutiara Tbk menargetkan Dana Pihak Ketiga (DPK) di 2012 mencapai Rp12,4 triliun atau meningkat 15 persen.
Direktur Utama Bank Mutiara Maryono menuturkan, aset per akhir Desember 2011 unaudited mencapai Rp13,3 triliun atau tumbuh 22 persen dibandingkan 2012 sebesar Rp10,78 triliun.
"Perolehan laba didukung oleh pengucuran kredit dari DPK mencapai Rp11,2 triliun atau tumbuh 26 persen dibanding 2012 Rp8,9 triliun," ungkapnya usai penandatanganan kerja sama Bank Mutiara dengan Inkindo, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (23/2/2012).
Ditambahkannya, 99,996 persen saham Bank Mutiara dimiliki pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Tercatat, sebelum diaudit, selama 2011 Bank Mutiara memperoleh laba Rp291 miliar atau tumbuh 33 persen dibanding 2011 yang sebesar Rp218 miliar.
Dari total aset tersebut, Bank Mutiara mengklaim telah menjadi bank menengah yang beraset di atas Rp10 triliun. Mengenai ekuitas Bank Mutiara di 2011 mencapai Rp1,2 triliun atau tumbuh 29,5 persen dibandingkan 2010 sebesar Rp774 miliar.
Bank Mutiara pada 2012 bekerja sama dengan ATM Prima melakukan pembiayaan ke perusahaan sekuritas dan memberikan layanan internet profit banking. Dari kerja sama tersebut, Bank Mutiara berharap dapat mendukung proses divestasi yang sedang dilakukan LPS.
Selain itu, pada semester II-2012 ini berharap bisa melakukan sindikasi melihat faktor makro ekonomi Indonesia saat ini. Untuk pembiayaan pertambangan dan perdagangan. "Mengenai penjualan Bank Mutiara itu kewenangan LPS, kami hanya menekan value agar Bank Mutiara menjadi bagus ke depannya," ujarnya.
Sedangkan mengenai penambahan modal dalam ketentuan LPS yang dibatasi 8,0-10 persen, menurutnya, mengingat CAR Bank Mutiara sudah di atas 11 persen, dan perseroan sedang melakukan kajian subdebt yang sifatnya private dengan nilai Rp500 miliar. (bro)
()