Pembukaan impor buah di Makassar terancam diundur
A
A
A
Sindonews.com - Rencana pemerintah menjadikan Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar sebagai pusat pintu masuk buah dan sayuran impor pada Maret 2012, terancam diundur. Ancaman pengunduran tersebut menyusul penolakan dari Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo dengan alasan kebijakan itu dikhawatirkan akan mengganggu buah dan sayuran lokal di Sulsel.
Penanggungjawab Badan Karantina Pertanian Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Nasruddin menyebutkan, rencana tersebut saat ini dikaji ulang oleh Kementerian Pertanian (Kementan) di Jakarta.
“Berhubung ada penolakan dari Pak Gubernur, maka rencana ini dikaji ulang oleh Mentan. Kami belum tahu hasilnya. Kami hanya pelaksana di lapangan,” ujar Nasruddin kemarin.
Dia menyebutkan, saat ini Badan Karantina Pertanian telah mempersiapkan segara kelengkapan dan fasilitas terkait rencana masuknya buah dan sayuran impor tersebut. Beberapa fasilitas yang disiapkan Badan Karantina Pertanian di antaranya gudang pendingin sebagai tempat penyimpanan buah dan sayuran impor agar tetap segar.
Dipilihnya Makassar sebagai pintu masuk buah dan sayur impor ini sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 89/2011 tentang Persyaratan Teknis dan Tindakan Karantina Tumbuhan untuk Pemasukan Buah-buahan dan Sayuran Segar ke Dalam Wilayah RI.
Selain Makassar, terdapat tiga lokasi lainnya yang ditunjuk oleh Pemerintah Pusat, yakni Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo secara tegas menolak masuknya komoditi impor di Sulsel. Syahrul mengambil kebijakan itu dengan alasan saat ini para petani di daerah tengah berusaha keras meningkatkan produksi buah dan sayuran impor. Bahkan, Gubernur mengancam akan melakukan razia dan penyitaan komoditas impor jika diberlakukan di Makassar. (ank)
Penanggungjawab Badan Karantina Pertanian Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Nasruddin menyebutkan, rencana tersebut saat ini dikaji ulang oleh Kementerian Pertanian (Kementan) di Jakarta.
“Berhubung ada penolakan dari Pak Gubernur, maka rencana ini dikaji ulang oleh Mentan. Kami belum tahu hasilnya. Kami hanya pelaksana di lapangan,” ujar Nasruddin kemarin.
Dia menyebutkan, saat ini Badan Karantina Pertanian telah mempersiapkan segara kelengkapan dan fasilitas terkait rencana masuknya buah dan sayuran impor tersebut. Beberapa fasilitas yang disiapkan Badan Karantina Pertanian di antaranya gudang pendingin sebagai tempat penyimpanan buah dan sayuran impor agar tetap segar.
Dipilihnya Makassar sebagai pintu masuk buah dan sayur impor ini sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 89/2011 tentang Persyaratan Teknis dan Tindakan Karantina Tumbuhan untuk Pemasukan Buah-buahan dan Sayuran Segar ke Dalam Wilayah RI.
Selain Makassar, terdapat tiga lokasi lainnya yang ditunjuk oleh Pemerintah Pusat, yakni Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo secara tegas menolak masuknya komoditi impor di Sulsel. Syahrul mengambil kebijakan itu dengan alasan saat ini para petani di daerah tengah berusaha keras meningkatkan produksi buah dan sayuran impor. Bahkan, Gubernur mengancam akan melakukan razia dan penyitaan komoditas impor jika diberlakukan di Makassar. (ank)
()