PLN untung, pengusaha tolak TDL naik
A
A
A
Sindonews.com - Pengusaha tidak sepakat dengan rencana pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik (TDL) tahun ini. Menurutnya, PT PLN (Persero) seharusnya dapat memaksimalkan program listrik 10 ribu megawatt (mw) dengan menggunakan batu bara dan gas.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi kemungkinan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) pada bulan April nanti yang juga seiring dengan Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM), merupakan Kebijakan yang tidak bijaksana.
"Sebenarnya saya kurang setuju dengan kenaikan listrik karena PLN sudah untung, kemarin (PLN) sudah bilang untung Rp11,7 triliun. Sebenarnya PLN kalau dilaksanakan rencana 10 ribu mw dengan batu bara kemudian mengganti sebagian dengan gas, maka tidak ada lagi yang perlu dinaikkan," ungkapnya saat ditemui di Graha Niaga Senayan di Jakarta, Senin (27/2/2012).
Sofyan menilai angka ini sudah cukup besar, sehingga kenaikan listrik dinilai akan terlalu memberatkan industri skala mikro, kecil dan menengah (UKM).
"(Kenaikan TDL) itu yang paling banyak digunakan oleh industri kecil menengah kita terutama listrik untuk tukang jahit lalu BBM ini dibutuhkan untuk transportasinya," lanjut dia.
Sofyan juga menambahkan bahwa, pemerintah hanya akan mematikan banyak pengusaha kecil karena tidak kuat melawan hantaman dari produk-produk impor yang secara harga dan kualitas dapat bersaing dengan produk lokal.
"Jadi pemerintah harus bijaksana, jangan naik saja tetapi perhitungannya kurang jelas. Tapi saya pikir kenapa mesti kenaikan BBM dilaksanakan sekaligus dengan listrik naik 10 persen. Maka hal itu akan mematikan usaha kecil yang harus melawan barang impor sekarang," tandasnya. (ank)
Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi kemungkinan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) pada bulan April nanti yang juga seiring dengan Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM), merupakan Kebijakan yang tidak bijaksana.
"Sebenarnya saya kurang setuju dengan kenaikan listrik karena PLN sudah untung, kemarin (PLN) sudah bilang untung Rp11,7 triliun. Sebenarnya PLN kalau dilaksanakan rencana 10 ribu mw dengan batu bara kemudian mengganti sebagian dengan gas, maka tidak ada lagi yang perlu dinaikkan," ungkapnya saat ditemui di Graha Niaga Senayan di Jakarta, Senin (27/2/2012).
Sofyan menilai angka ini sudah cukup besar, sehingga kenaikan listrik dinilai akan terlalu memberatkan industri skala mikro, kecil dan menengah (UKM).
"(Kenaikan TDL) itu yang paling banyak digunakan oleh industri kecil menengah kita terutama listrik untuk tukang jahit lalu BBM ini dibutuhkan untuk transportasinya," lanjut dia.
Sofyan juga menambahkan bahwa, pemerintah hanya akan mematikan banyak pengusaha kecil karena tidak kuat melawan hantaman dari produk-produk impor yang secara harga dan kualitas dapat bersaing dengan produk lokal.
"Jadi pemerintah harus bijaksana, jangan naik saja tetapi perhitungannya kurang jelas. Tapi saya pikir kenapa mesti kenaikan BBM dilaksanakan sekaligus dengan listrik naik 10 persen. Maka hal itu akan mematikan usaha kecil yang harus melawan barang impor sekarang," tandasnya. (ank)
()