Pertamina komitmen pasok BBM ke Pamapersada hingga 2014

Selasa, 28 Februari 2012 - 09:19 WIB
Pertamina komitmen pasok...
Pertamina komitmen pasok BBM ke Pamapersada hingga 2014
A A A
Sindonews.com - PT Pertamina (Persero) akan memasok 800 ribu kiloliter (kl) bahan bakar minyak (BBM) dan pelumas per bulan ke PT Pamapersada Nusantara (Pama) tahun ini. Pasokan ini berlaku sesuai dengan kesepakatan kontrak hingga 2014.

General Manager Supply Management Division PAMA Muliadi Sutio menuturkan, 800 ribu kl adalah pasokan minimal yang dipakai perseroan. Tahun ini pihaknya menargetkan bisa menggunakan satu juta kl BBM dan pelumas per bulan. Tahun lalu jumlah pasokan sesuai kontrak sebesar 600 ribu kl, namun penggunaan mendekati satu juta kl.

“Dengan penggunaannya hampir 1 juta kiloliter pada tahun lalu,makanya tahun ini ada revisi di kontrak menjadi 800 ribu kiloliter. Pencapaian tahun lalu kan bagus,maka kita tingkatkan pasokannya,” kata Muliadi di Jakarta.

Muliadi menuturkan,antara PAMA dan Pertamina memiliki kesepakatan untuk bisa mengevaluasi nilai kontrak yang mencakup pasokan serta volume setiap dua tahun sekali. Namun, bila ada perubahan yang penting, kontrak bisa dilakukan evaluasi setahun sekali.

Dia menyatakan, PAMA adalah perusahaan terbesar yang mengonsumsi BBM dan pelumas dari Pertamina.Tahun ini PAMA juga berencana meluaskan kegiatan logistiknya di Balikpapan, Kalimantan Timur, dan beberapa kawasan di Sumatera. “Selama ini jalur distribusi kan di Surabaya. Kalau perpindahan atau perluasan di Balikpapan dan Sumatera, itu lebih bagus,” tambahnya.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Djaelani Sutomo menuturkan, perseroan akan menjamin pasokan BBM dan pelumas ke PAMA sesuai kesepakatan yang telah ditandatangani dalam kontrak. Dia menyebutkan, kontrak sebelumnya sudah habis sejak 31 Januari 2012 lalu dan kontrak sekarang berlaku hingga Januari 2014.

Menurut dia, sebagai kontraktor perusahaan tambang, PAMA saat ini sedikitnya melayani 15 perusahaan tambang. “Penggunaan BBM dan pelumas digunakan PAMA untuk operasional kendaraan berat di sektor tambang seperti batu bara,”pungkasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6151 seconds (0.1#10.140)