SBY: Industri baja percepat implementasi MP3EI
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, industri baja nasional dibutuhkan untuk mendorong percepatan implementasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
MP3EI, lanjutnya, membutuhkan investasi yang sangat besar. Pasalnya, investasi itu dilakukan di semua koridor ekonomi dan kluster industri. “Dalam MP3EI, kita membangun investasi besar-besaran di Indonesia. MP3EI membutuhkan pembangunan infrastruktur besar-besaran dan manufaktur industri. Semua itu memerlukan industri baja,” kata SBY di Cilegon, Banten, Selasa (28/2/2012).
Industri baja, menurutnya, merupakan sektor yang penting karena bisa memacu pertumbuhan ekonomi nasional. “Peran industri baja akan sangat penting karena bisa masuk di sektor perekonomian kita. Mengembangkan dan meningkatkan industri baja hampir pasti akan memepercepat pertumbuhan ekonomi kita,” jelasnya.
Dia menambahkan, selama 15 tahun mendatang, perekonomi nasional diharapkan bisa bertumbuh hingga 7-8 persen per tahun. “Sekarang 6,5 persen belum cukup. Harus menuju 7 atau 8 persen per tahun nantinya. Indonesia sering disebut sebagai new emerging country, tapi tantangan yang kita hadapi masih besar,” ucapnya.
SBY optimistis, Indonesia bisa membangun industri baja yang bertaraf dunia. “Kita harus punya keyakinan bisa membangun industri baja bertaraf dunia,” terangnya.
Sementara, dia menilai, investasi PT Krakatau Posco yang merupakan proyek patungan dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan Pohang Iron and Steel Company (Posco), asal Korea Selatan merupakan awal dari pengembangan industri baja sebagai salah satu pilar perekonomian nasional.
“Apa yang dilaksanakan KS dan kerja sama dengan Posco ini adalah investasi jangka panjang. KS pastikan pula mengajak serta semua stakeholder. Ajak serta karyawan menjadi bagian pengembangan industri ini,” paparnya.
Menurutnya, kemitraan antara Indonesia dan Korea Selatan selama ini sudah berjalan dengan kuat dan baik. Korea Selatan, kata dia, memiliki industri yang kuat.
“Di samping karena sumber daya manusia (SDM), kegigihan, dan semangat kerja keras menjadi penopang industrialisasi di Korea Selatan. Salah satunya industri baja. Kita bisa mengikuti jejak negara yang berkembang menjadi negara maju,” kata dia. (bro)
()