Industri mobile global terus tumbuh

Rabu, 29 Februari 2012 - 09:39 WIB
Industri mobile global terus tumbuh
Industri mobile global terus tumbuh
A A A
Sindonews.com – Asosiasi Operator Telekomunikasi dan Industri Terkait Sedunia (GSMA) memperkirakan pendapatan industri mobile secara global tumbuh dari USD1,5 triliun di 2011 menjadi USD1,9 triliun pada 2015.

Dalam risetnya yang diumumkan pada ajang Mobile World Congress (MWC) di Barcelona, Spanyol, GSMA juga menyatakan bahwa prospek serta peran industri mobile dalam perekonomian global jangka panjang semakin positif. Selain pertumbuhan pendapatan, riset yang digelar oleh AT Kearney, GSMA Wireless Intelligence dan Machina Research juga mengindikasikan pertumbuhan signifikan dalam serapan tenaga kerja oleh industri mobile.

Menurut riset tersebut,jika saat ini lebih dari delapan juta orang bekerja di dalam industri mobile di seluruh dunia, maka pada akhir 2015 industri mobile diperkirakan mempekerjakan sekitar 10 juta orang dalam skala global. “Industri komunikasi memberi sumbangan pada perekonomian melalui investasi jaringan, penciptaan lapangan kerja, juga kontribusinya pada pendanaan publik,” ungkap Director General GSMA Anne Bouverot dalam pernyataan resminya.

Menurut dia, hasil studi tersebut juga menegaskan bahwa industri mobile merupakan kisah sukses di tengah krisis ekonomi global saat ini. Riset GSMA menyatakan,dalam empat tahun ke depan investasi berupa modal di industri mobile akan mencapai angka sekitar USD793 miliar, serta mengontribusikan USD2,7 triliun pendanaan publik secara global. Sementara, jumlah pengguna komunikasi seluler diperkirakan tumbuh dari 3,6 miliar di 2011 menjadi 4,6 miliar di 2015.

Di luar dampak ekonominya, teknologi mobile diklaim menjadi faktor signifikan dalam pengembangan ekonomi lokal. Riset itu mengutip pernyataan Bank Dunia yang menyebutkan bahwa setiap 10 persen kenaikan dalam penetrasi komunikasi mobile akan mendorong 0,6 persen kenaikan produk domestik bruto (PDB) di sebuah negara bahkan hingga 0,81 persen untuk negara-negara berkembang.

Global Head of Sales Sony Mobile Communication (SoMC) Kristian Tear mempertegas pernyataan riset tersebut. Sony yang baru-baru ini mengakuisisi seluruh saham Ericsson di perusahaan patungan Sony Ericssonmenyatakanbakalgencar mengembangkan produkproduk ponsel pintar (smartphone) yang terintegrasi dengan jaringan serta produk Sony lain.

Dia juga mengatakan bahwa Sony akan menggenjot pemasaran guna meyakinkan konsumen soal keunggulan yang ditawarkan Sony. “Kami akan berinvestasi lebih banyak dalam pemasaran untuk membuat brand ponsel pintar Sony dikenal konsumen, agar bisa dirasakan sebagai produk yang lebih dari sebuah smartphone,dengan layanannya, kemampuan integrasi dan pengalaman lainnya.Kami akan berinvestasi lebih banyak untuk menyampaikan pesan itu,” tutur Tear kepada SINDO di ajang MWC.

Strategi Sony mengembangkan produk tak hanya menawarkan kecanggihan, namun juga kemampuan integrasi dan interkoneksi dengan peralatan serta layanan lain, sejalan dengan hasil studi GSMA. Berdasarkan riset tersebut,potensi pasar untuk gaya hidup interkoneksi pada 2020 luar biasa besar.

Dengan total 24 miliar peralatan yang saling terkoneksi di seluruh dunia saat itu, nilai dampak yang tercipta secara bisnis mencapai hingga USD4,5 triliun.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7658 seconds (0.1#10.140)