Terkait larangan CPO, RI surati AS
A
A
A
Sindonews.com - Sikap pemerintah terhadap larangan Crude Palm Oil (CPO) yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) diteruskan dengan rencana mengirimkan bantahan pada bulan maret ke AS. Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan memastikan bahwa pembahasan CPO sudah berada pada posisi final.
"Sehingga dipastikan pada tanggal 2 Maret 2012 semua akan berkumpul baik dari pemerintah dan stakeholder sebelum dikirim ke AS," ucapnya saat ditemui di Hotel Sultan Senayan Jakarta, Rabu (29/2/2012).
Dirinya juga menambahkan saat ini bukan lagi rountable, tetapi sudah pada posisi memfinalkan. "Jadi tanggal 2 Maret akan dikumpulkan semua, karena semuanya kan bekerja, pemerintah, para ahli, pebisnis dan stake holder," jelasnya.
Kalaupun sebelumnya dikatakan bahwa bantahan mengenai CPO tersebut akan dikirimkan pertengahan Maret, tetapi Rusman menyatakan bahwa tanggal 10 Maret 2012 semua sudah final dan siap dikirim. "Setelah semua bertemu, insya Allah kita kirim ke Amerika pada 10 Maret 2012," ungkapnya.
Rusman juga menerangkan sampai saat ini, perdagangan CPO berlangsung normal ke AS, termasuk minyak kelapa sawit. Kondisi pemboikotan tersebut menerutnya hanya sikap AS yang ingin mendapakan respon dari Indonesia. "Amerika sendiri tidak dalam posisi stop sama sekali tapi ini baru warning. Dimana baru ingin mengundang respon dari kita dulu. Jangan membayangkan sekarang tidak ada kelapa sawit yang masuk ke amerika, semua masih berjalan," pungkasnya. (ank)
"Sehingga dipastikan pada tanggal 2 Maret 2012 semua akan berkumpul baik dari pemerintah dan stakeholder sebelum dikirim ke AS," ucapnya saat ditemui di Hotel Sultan Senayan Jakarta, Rabu (29/2/2012).
Dirinya juga menambahkan saat ini bukan lagi rountable, tetapi sudah pada posisi memfinalkan. "Jadi tanggal 2 Maret akan dikumpulkan semua, karena semuanya kan bekerja, pemerintah, para ahli, pebisnis dan stake holder," jelasnya.
Kalaupun sebelumnya dikatakan bahwa bantahan mengenai CPO tersebut akan dikirimkan pertengahan Maret, tetapi Rusman menyatakan bahwa tanggal 10 Maret 2012 semua sudah final dan siap dikirim. "Setelah semua bertemu, insya Allah kita kirim ke Amerika pada 10 Maret 2012," ungkapnya.
Rusman juga menerangkan sampai saat ini, perdagangan CPO berlangsung normal ke AS, termasuk minyak kelapa sawit. Kondisi pemboikotan tersebut menerutnya hanya sikap AS yang ingin mendapakan respon dari Indonesia. "Amerika sendiri tidak dalam posisi stop sama sekali tapi ini baru warning. Dimana baru ingin mengundang respon dari kita dulu. Jangan membayangkan sekarang tidak ada kelapa sawit yang masuk ke amerika, semua masih berjalan," pungkasnya. (ank)
()