Inflasi 0,93% jika BBM naik Rp1500/liter
A
A
A
Sindonews.com - Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bila terjadi pada bulan April mendatang, diprediksi akan menyebabkan angka inflasi mencapai 0,31 persen dalam setiap kenaikan sebesar Rp500.
"Jadi kalau nanti kenaikan terjadi sampai dengan sebesar Rp1500, maka dapat diperkirakan angka inflasi menyentuh 0,93 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryaimin, di sela-sela acara peresmian pers room BPS di kantor BPS, Pasar Baru, Jakarta, Kamis (1/3/2012).
Dia menjelaskan bahwa angka tersebut merupakan dampak langsung dimana kebijakan yang saat ini masih dalam pembahasan dengan Dewan Perwakilan Rakyat RI jika hal tersebut diberlakukan kepada semuanya. Sehingga, ketika dimasukkan perhitungan dampak tidak langsung, angka tersebut akan mencapai 2 persen.
"Seandainya pemerintah memberlakukan untuk semua, maka akan ada tambahan untuk dampak tidak langsung. Tetapi jika itu hanya diberlakukan kepada konsumen saja, dan usaha-usaha diberikan kompensasi maka dampak tidak langsung akan tidak ada," jelasnya.
Walaupun kemungkinan tersebut selaras dengan prediksi beberapa ahli ekonomi, namun menurut Suryaimin inflasi tersebut juga dapat ditekan di bulan April mengingat saat itu merupakan panen raya. "April itu timing untuk petani melakukan panen raya, jadi bisa juga menekan angka inflasi," pungkasnya. (ank)
"Jadi kalau nanti kenaikan terjadi sampai dengan sebesar Rp1500, maka dapat diperkirakan angka inflasi menyentuh 0,93 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryaimin, di sela-sela acara peresmian pers room BPS di kantor BPS, Pasar Baru, Jakarta, Kamis (1/3/2012).
Dia menjelaskan bahwa angka tersebut merupakan dampak langsung dimana kebijakan yang saat ini masih dalam pembahasan dengan Dewan Perwakilan Rakyat RI jika hal tersebut diberlakukan kepada semuanya. Sehingga, ketika dimasukkan perhitungan dampak tidak langsung, angka tersebut akan mencapai 2 persen.
"Seandainya pemerintah memberlakukan untuk semua, maka akan ada tambahan untuk dampak tidak langsung. Tetapi jika itu hanya diberlakukan kepada konsumen saja, dan usaha-usaha diberikan kompensasi maka dampak tidak langsung akan tidak ada," jelasnya.
Walaupun kemungkinan tersebut selaras dengan prediksi beberapa ahli ekonomi, namun menurut Suryaimin inflasi tersebut juga dapat ditekan di bulan April mengingat saat itu merupakan panen raya. "April itu timing untuk petani melakukan panen raya, jadi bisa juga menekan angka inflasi," pungkasnya. (ank)
()