Orang Indonesia banyak makan beras Vietnam
A
A
A
Sindonews.com - Indonesia telah mengimpor beras 344,67 ribu ton pada Januari 2012, dengan total nilai mencapai USD198,9 juta. Dari impor tersebut, nilai tertinggi dicatatkan oleh Vietnam sebesar USD154,527 juta atau sebanyak 266,3 ribu ton.
"Impor tersebut nilai tertingginya dicatatkan oleh Vietnam. Kita itu kebanyakan makan beras dari Vietnam dibandingkan beras dari Thailand," ungkap Direktur Statistik Distribusi BPS Satwiko Darmesto, kala ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (1/3/2012).
Sementara menempati urutan kedua Indonesia melakukan impor beras dari Thailand, dimana pada bulan Januari 2012 mencapai USD35,198 juta atau 59 ribu ton. Dan tempat ketiga ditempati oleh India, dimana Indonesia melakukan impor beras dari negara Taj Mahal tersebut sebesar USD9,197 juta atau 19,37 ribu ton.
Di sisi lain, Nilai Tukar Petani (NTP) nasional Februari 2012 sebesar 105,10 atau turun sebesar 0,60 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.
"Penurunan NTP dikarenakan turunnya seluruh NTP subsektor, NTP Subsektor Tanaman pangan turun sebesar 1,02 persen, NTP Subsektor Holtikultura turun sebesar 0,23 persen, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,16 persen, NTP subsektor peternakan turun sebesar 0,09 persen dan NTP subsektor perikanan turun sebesar 0,39 persen," pungkasnya.
Seperti diketahui, Badan Urusan Logistik (Bulog) menargetkan pengadaan beras di 2012 ini bisa mencapai empat juta ton. Dari empat juta ton tersebut, sebanyak 3,6 juta ton merupakan dari Public Service Obligation (PSO) dan sebanyak 400 ribu ton merupakan komersial. (ank)
"Impor tersebut nilai tertingginya dicatatkan oleh Vietnam. Kita itu kebanyakan makan beras dari Vietnam dibandingkan beras dari Thailand," ungkap Direktur Statistik Distribusi BPS Satwiko Darmesto, kala ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (1/3/2012).
Sementara menempati urutan kedua Indonesia melakukan impor beras dari Thailand, dimana pada bulan Januari 2012 mencapai USD35,198 juta atau 59 ribu ton. Dan tempat ketiga ditempati oleh India, dimana Indonesia melakukan impor beras dari negara Taj Mahal tersebut sebesar USD9,197 juta atau 19,37 ribu ton.
Di sisi lain, Nilai Tukar Petani (NTP) nasional Februari 2012 sebesar 105,10 atau turun sebesar 0,60 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.
"Penurunan NTP dikarenakan turunnya seluruh NTP subsektor, NTP Subsektor Tanaman pangan turun sebesar 1,02 persen, NTP Subsektor Holtikultura turun sebesar 0,23 persen, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,16 persen, NTP subsektor peternakan turun sebesar 0,09 persen dan NTP subsektor perikanan turun sebesar 0,39 persen," pungkasnya.
Seperti diketahui, Badan Urusan Logistik (Bulog) menargetkan pengadaan beras di 2012 ini bisa mencapai empat juta ton. Dari empat juta ton tersebut, sebanyak 3,6 juta ton merupakan dari Public Service Obligation (PSO) dan sebanyak 400 ribu ton merupakan komersial. (ank)
()